Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Instalasi Listrik Setelah KWH dan MCB Utama yang Lebih Handal

Pernahkah anda memperhatikan instalasi rumah jaman dulu dan rumah jaman sekarang khususnya tentang instalasi setelah KWH dan MCB utama PLN? Saya pribadi merasakan adanya perbedaan dimana rumah yang lama hampir semuanya terinstalasi setelah KWH dan MCB utama pasti terpasang rumah sikring ( box berwarna hitam ) termasuk sikring patron didalamnya. Dan rumah sekarang saya jarang sekali menemukan hal semacam itu. Setiap saya berkunjung ke rumah teman yang notabene rumahnya adalah rumah baru, saya jarang sekali menemukan susunan instalasi setelah KWH dan MCB utama terpasang box sikring patron, yang ada hanyalah rumah MCB dengan minimal ada 1 MCB didalamnya. Jika anda mungkin termasuk salah satu orang yang menyadarinya, menurut anda apakah hal ini adalah suatu kemajuan atau malah kemunduran dalam bidang instalasi khususnya instalasi rumah ? Saya akan mencoba membahasnya bagaimana instalasi listrik setelah KWH dan MCB utama yang lebih handal.

2 Macam Instalasi Listrik Setelah KWH Secara Umum


Ada 2 macam instalasi secara umum yang biasa kita temukan pada instalasi rumah seprti terlihat pada gambar dibawah ini :

Instalasi KWH - MCB Utama - sikring patron
Gambar 1. Instalasi KWH - MCB Utama - sikring patron

Instalasi KWH - MCB Utama - MCB di PHB
Gambar 2. Instalasi KWH - MCB Utama - MCB di PHB

Dari 2 gambar diatas, rumah tempat anda tinggal termasuk yang mana? mana kira2 yang lebih baik ?

Sebelum saya menjelaskan lebih jauh alangkah baiknya anda membaca artikel saya sebelumnya yaitu tentang cara menentukan amper MCB di PHB rumah yang benar, agar wawasan anda mulai terbuka atau mendapat sedikit gambaran tentang peran MCB di PHB. Dalam hal ini tidak berarti saya lebih memilih gambar no. 2 daripada gambar no. 1, bahkan dalam menentukan instalasi setelah KWH dan MCB utama tersebut bisa jadi saya memilih sebaliknya. Tetapi dengan paparan diartikel ini saya berharap kita punya satu persepsi yang sama.


Karakteristik MCB


Ada 2 karakteristik MCB yang perlu kita ketahui yaitu karakteristik  thermal dan karakteristik magnetik.

- Karakteristik thermal akan membuat MCB trip karena adanya kenaikan suhu pada komponen bimetal dikarenakan adanya aliran arus melebihi nilai rating amper MCB tersebut. Komponen strip bimetal akan berubah bentuk dari lurus menjadi melengkung dipengaruhi suhu tertentu sesuai rating MCB dan perubahan strip bimetal tersebut cukup untuk membuat switch kontak MCB berubah kondisi dari On menjadi Off. Karakteristik ini mewakili MCB sebagai proteksi beban lebih.

- Karakteristik magnetik akan membuat MCB trip karena adanya arus hubung singkat yang besar mengalir pada solenoid / kumparan yang menjadikan solenoid tersebut memiliki medan magnet yang kuat yang cukup untuk menarik switch pemutus aliran listrik pada MCB sehingga switch MCB berubah kondisi dari On menjadi Off.. Karakteristik ini mewakili MCB sebagai proteksi terhadap hubung singkat.


Fungsi MCB Utama


Seperti yang sudah dijelaskan pada prinsip kerja dari MCB diatas, fungsi utama MCB adalah sebagai pengaman beban lebih dan pengaman hubung singkat. Tetapi pada MCB utama yang terletak di KWH meter selain fungsi diatas sebenarnya ada fungsi tambahan yaitu sebagai pembatas arus sesuai kontrak konsumen dan PLN. Artinya ketika MCB utama trip karena kelebihan beban, bukan berarti MCB tersebut bersifat memproteksi listrik yang ada di konsumen dari beban lebih tetapi lebih tepat adalah memproteksi PLN dari penggunaan listrik konsumen ketika melebihi kontrak VA KWH yang sudah disepakati, artinya dalam kasus ini MCB utama  berfungsi sebagai pembatas arus sesuai kontrak konsumen dan PLN, tetapi tetap tanpa menghilangkan  fungsi MCB yang sebenarnya yaitu sebagai pengaman beban lebih dan pengaman hubung singkat. Jika ada gangguan hubung singkat didalam rumah, MCB ini semestinya harus trip mengamankan instalasi konsumen dalam rumah.

Fungsi MCB di PHB


Sama halnya dengan MCB lainnya, MCB di PHB juga bisa difungsikan sebagai pengaman beban lebih dan pengaman hubung singkat. Dalam menentukan MCB di PHB ini sebenarnya fokusnya tidak pada fungsi proteksi beban lebih dan hubung singkat, tetapi lebih kepada MCB sebagai kontak pemutus biasa yang dioperasikan secara manual sesuai kebutuhan seperti pemutusan arus untuk pengamanan untuk servis instalasi, adapun sisi proteksi pada MCB di PHB ini hanya memperhatikan proteksi terhadap instalasi kabel berdasarkan luas penampangnya terhadap kuat hantar arus ( KHA ) yang diijinkan. Tetapi jika memang terjadi kegagalan proteksi pada MCB KWH utama, tentu saja secara otomatis proteksi akan diambil alih MCB di PHB sebagai back up proteksi karena MCB di PHB pun memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama dengan MCB pada umumnya.


Karakteristik Sikring / Fuse 


Berbeda dengan MCB,  sikring / fuse hanya memiliki karakteristik thermal. Dalam keadaan normal atau arus yang mengalir pada elemen lebur sikring dibawah ratingnya, maka suhu elemen lebur akan cenderung stabil, tetapi jika terjadi lonjakan arus yang tinggi melebihi nilai ratingnya misalkan karena terjadi short circuit, maka suhu elemen lebur akan naik dengan cepat mencapai suhu titik leburnya sehingga memutus aliran listrik dengan cepat. Semakin besar arus diatas rating elemen lebur pada sikring maka waktu peleburan / pemutusan elemen lebur semakin cepat. Bayangkan jika yang terjadi adalah short circuit yang menghasilkan lonjakan arus yang sangat tinggi maka sikring akan lebih cepat melokalisir gangguan dengan meleburkan elemen leburnya dibandingkan kecepatan MCB mengaktifkan solenoid magnetnya. Jadi khusus untuk gangguan short circuit, sikring lebih handal dibandingkan MCB. Pengalaman saya membuktikan  he..he... Saya punya MCB utama di KWH rating 6 A dan sikring patron rating 10 A. Setiap kelebihan beban MCB utama tersebut selalu trip, tetapi saat ada gangguan short circuit karena sedang mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan instalasi saat itu, ternyata sikring lebih cepat bereaksi dibandingkan MCB utama, padahal rating sikring tersebut diatas rating MCB utama. Anda mungkin punya analisa sendiri... silahkan...

Adapun cara menentukan rating fuse yang benar adalah hampir sama dengan menentukan rating MCB di PHB yaitu dengan memperhatikan 2 faktor yaitu rating MCB KWH sesuai kontrak PLN sebagai batas minimum rating, dan KHA kabel instalasi sebagai maksimum rating. Untuk lebih jelasnya baca artikel yang berjudul "Cara Menentukan Amper MCB di PHB Rumah yang Benar ".

Kesimpulan



Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa proteksi yang paling vital pada instalasi rumah kita adalah proteksi karena adanya gangguan short circuit / hubung singkat. Short circuit akan menimbulkan peningkatan suhu yang ekstrim pada material instalasi sehingga jika ada kegagalan pada proteksi karena gangguan short circuit tersebut akan menimbulkan kerugian yang sangat besar seperti kebakaran. Dari dampak yang sangat vital tersebut maka dibutuhkan suatu proteksi yang handal melokalisir dengan memutuskan aliran listrik secara cepat jika terjadi gangguan tersebut. Saya lebih merekomendasikan pemilihan sikring / fuse dibandingkan MCB dengan alasan sikring memiliki sifat break current / memutuskan arus listrik lebih cepat dan lebih responsif terhadap gangguan hubung singkat serta dengan karakteristik sikring faktor kegagalan proteksi bekerja sangatlah minim dibandingkan dengan MCB.

Saya menyadari bahwa maraknya pemilihan MCB daripada sikring pada instalasi setelah KWH dan MCB utama pada rumah jaman sekarang dibandingkan rumah jaman dulu adalah karena aspek estetika / keindahan / good looking serta praktis jika trip tinggal di On saja, dengan menomor duakan aspek proteksi. Deretan MCB di PHB lebih indah / rapi dilihat dan lebih praktis dari pada sikring yang terkesan jadoel, dan jika elemennya sudah melebur harus ganti elemen sikring yang baru...:) Tetapi saya lebih memprioritaskan aspek proteksi dibandingkan estetika dan kepraktisan . Dalam jangka pendek pemakaian MCB tersebut memang tidak akan terasa pengaruhnya dibandingkan sikring, tetapi dalam jangka panjang jika sering terjadi gangguan hubung singkat, akan berpengaruh pada stabilitas dan keawetan material instalasi. Pemilihan pemakaian sikring dengan kehandalannya justru akan lebih menjamin keamanan dan ketentraman tersendiri bagi kita dari gangguan hubung singkat yang tidak bisa terprediksi sebelumnya.

Jika anda hendak melakukan pembagian beberapa grup beban pada PHB, anda bisa mengkombinasikan antara sikring dan MCB. Hal ini tidak mengurangi kehandalan proteksi anda.

Instalasi KWH - MCB Utama - Fuse - MCB di PHB
Instalasi KWH - MCB Utama - Fuse - MCB di PHB

Gambar diatas adalah contoh instalasi yang lebih handal dibandingkan tanpa ada sikring sebelum PHB, atau akan lebih baik lagi jika MCB di PHB digantikan panel dengan grup sikring didalamnya ( MCB cukup terpasang pada KWH saja sebagai pembatas arus sesuai kontrak PLN ).

Demikianlah artikel tentang instalasi listrik setelah KWH dan MCB utama yang lebih handal. Tidak ada tujuan dengan artikel ini untuk mendeskriditkan pihak tertentu atau menyalahkan pemilihan MCB dibanding sikring pada instalasi setelah KWH dan MCB Utama. Saya hanya bermaksud membandingkan pemilihan instalasi tersebut mana yang lebih handal dan menentramkan. Silahkan anda sikapi dengan bijak, the choice is your's... :)

Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.


Wassalam.

57 komentar untuk "Instalasi Listrik Setelah KWH dan MCB Utama yang Lebih Handal"

  1. maaf mau tanya. jika di pasang seperti itu apa aman jika ada pemeriksaan dari PLN..
    karna yg saya tau jika pemasangan dr pln gax ada PHB nya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aman Pak, Otoritas PLN itu hanya sampai MCB utama di KWH. Selama MCB utama sesuai kontrak dan semua Instalasi rumah pemakaian listriknya melewati / terhitung di KWH, aman.
      yang tidak boleh itu : mengganti MCB Utama di KWH tanpa ijin PLN dan diluar kontrak, instalasi tidak melewati KWH ( pencurian listrik ), merusak segel KWH meter. Adapun sistem protreksi yang kita buat sendiri setelah kwh selama tidak melanggar hal2 diatas adalah otoritas konsumen.

      Hapus
  2. Trima kasih utk "penerangan jalan" pikiran saya pak, sukses slalu

    BalasHapus
  3. Kolom artikel nya bagus bagus pak, saya banyak belajar dan pas banget saya lagi mau bangun rumah dan kelistrikan yang baik.
    Tapi saya ada pertanyaan untuk masalah ground yang baik itu seperti bagaimana, apa bisa membuat sumber ground yang baru, karena ground dari pln saya ga bisa liat ada dimana, terima kasih dan maaf saya masih pemula mohon pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ground yang baik menurut PUIL adalah yang memiliki resistansi pentanahan sama dengan 5 Ohm atau dibawah 5 Ohm. cara mengetahui besarnya resistansi pentanahan tersebut harus diukur dengan alat ukur khusus. Idealnya untuk ground memang lebih baik kita membuat sumber yang baru. Saat ini umumnya dari PLN yang masuk KWH khususnya KWH prabayar / token, grounding dari PLN memang tidak disertakan sehingga untuk keamanan instalasi mengenai ground bisa kita buat sumber tersendiri dengan spesifikasi yang baik.

      Hapus
  4. Bagus penjelasannya.. mau nanya pak.. mcb utama 2A dan mcb phb 2A.. waktu mengganti atap pekakas yg digunakan 1 gerinda tangan dan 3 mesin bor tangan atau total beban 1000wat.. karena beban wat yang besar tukang bangunan mengganti mcb phb 2A menjadi 10A..
    Menurut bapak apakah berbahaya seperti itu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. MCB utama 2A??? saya rasa konsumen PLN terkecil saat ini 4A pak atau 900VA. kalau 2A berarti kontrak PLN 450VA, dulu memang ada, tapi sekarang mungkin masih ada ya..he..

      Ok, perlu diketahui bahwa untuk pembatas arus di MCB utama 2A sebenarnya pemakaian daya max yang bisa diserap adalah 440 VA atau 440Watt (asumsi tegangan PLN 220 Volt dan cosphi 1). Untuk total beban 1000 Watt jelas tidak akan terlayani alias MCB utama akan langsung trip karena overload. Jadi mau ganti MCB di PHB 100 A pun tidak ada gunanya kalo MCB utama cuma 2A. Beban 1000 Watt akan mentripkan MCB utama tersebut.

      terlepas dari konteks tersebut, jika anda mengganti MCB di PHB jauh diatas ratting MCB utama yaitu 2A vs 10A, hal tersebut tidaklah bermasalah, MCB di PHB akan cenderung berfungsi sebagai media isolasi jalur saja jika akan diservis. Adapun untuk proteksi beban lebih dan hubung singkat sudah tercover oleh MCB utama yang 2A itu.

      yang perlu diperhatikan dari area pengamanan MCB adalah luas penampang kabel atau kemampuan KHA (kuat hantar arus) dijalur instalasi. Pastikan memenuhi kriteria diatas ratting MCB pembatasnya.

      semoga membantu.

      Hapus
  5. Tapi kenapa tidak trip ya saat pemakaian 1000watt.. tolong pak penjelasannya, mungkin ada yg salah dengan kelistrikan rumah saya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba diperiksa lagi gan, barangkali MCB utama tersebut bukan 2A melainkan 6A.
      Logikanya ketika pemakaian 1000 Watt, asumsi cos phi 0.9 maka arus yang mengalir adalah I = P / (V x cos phi) = 1000 / (220 x 0.9) = 5A. Untuk MCB 2A sangat jelas sudah over load. Tapi jika MCB utama tersebut ternyata 6A maka aman tdk akan trip.

      Kalau memang MCB utama agan memang 2A, kesimpulannya:
      - MCB utama sudah gagal fungsi sebagai proteksi overload. Ini akan berbahaya jika luas penampang kabel / KHA kabel dibawah kapasitasnya (<5A), tapi jika luas penampang kabel / KHA kabel melebihi 5 A (besar), beban 1000 watt MCB tidak trip tidak masalah.

      - Segera laporkan ke PLN dan minta ganti MCB utama 2A anda karena dikhawatirkan MCB tersebut sudah tdk punya kemampuan untuk trip bahkan ketika gangguan hubung singkat. Ini akan sangat berbahaya sekali karena arus hubung singkat sangatlah besar dan harus segera diamankan MCB tersebut. Gagal pengamanan karena gangguan hubung singkat bisa menyebabkan kabel terbakar bahkan rumah kebakaran.

      Hapus
  6. Di artikel sebelumnya,agan sebutkan bahwa pemasangan MCB PHB nilai nominalnya boleh melebihi rating arus pada MCB utama.Tapi di bagian tanya jawab di atas,ada yang memasang MCB PHB dengan nilai 10 A sedangkan MCB utama 2 A dan agan jawab tidak boleh.
    Jadi harus ada ketentuan dan syarat seperti apa gan supaya pemasangan MCB PHB aman dipasang dengan rating arus di atas MCB utama.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dibaca lagi baik2 gan, rasanya sudah sangat jelas penjelasan MCB 2A vs 10A. Boleh dan tidak boleh lihat konteksnya...:)
      Pada dasarnya tidak masalah MCB di PHB melebihi MCB utama, syarat dan ketentuannya lihat kemampuan KHA kabel instalasi. MCB di PHB yang dipasang tersebut harus dibawah rating dari KHA kabel instalasi tersebut untuk melindungi instalasi ketika MCB utama gagal proteksi.

      semoga membantu. terimakasih.

      Hapus
  7. Kpd Mas Admin mau tanya sedikit, di kantor saya pemasangan seperti gambar 2. diatas (kwh-mcb utama-mcb di phb) "mcb di phb ada 4 buah" tapi masih terjadi trip, dimana letak permasalahannya?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya kenali dulu penyebab trip MCB tersebut, beban lebih atau shor circuit agar masalah teratasi.
      Jika yang anda maksud tripnya di MCB utama perhatikan kembali proporsional amper antara MCB utama dan MCB PHB. Jika yang anda inginkan koordinasi proteksi untuk lokalisir beban sesuai jalur gangguan maka MCB di PHB tidak boleh lebih besar dari MCB utama.

      Hapus
  8. Assalamualaikum...
    Maaf mau tanya.

    Sy bru pasang instalasi listrik 450 VA.
    MCB KWH 3A, lalu saya pasang MCB PHB 2A. Baru kasi nyala tv sj ko sdh ngetip ya MCB KWH.a...??
    Apakah kesalahan pada MCB PHB?
    Misal MCB PHB di ganti 4A atau tdk usah pakai MCB PHB, langsung MCB KWH sj. Apakah ada pengaruh...

    Mohon pencerahan.a... Soal.a masih awam.
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam...
      Instalasi listrik 450VA, MCB KWH terpasang seharusnya 2A.
      MCB PHB 2A dengan beban hanya TV saja seharusnya tidak ngetrup. Coba MCB PHB di bypass / tidak digunakan, apakah sama akan ngetripin MCB KWH?
      jika ya, periksa kembali instalasi anda atau TV anda.
      jika tdk, periksa MCB PHB kemungkinan sudah lemah.

      di PHB MCB diganti 4A akan percuma jika arus aktual memang melebihi 2A, tetap saja akan trip di MCB KWH.

      di PHB tidak pasang MCB tidak terlalu berpengaruh, proteksi sepenuhnya diambil alih MCB KWH.

      Hapus
    2. wa'alaikum salam ,,memang kalo listrik 450VA pasti trip ,tidak kuat di beban tv menyala ,mungkin kalo tv led tidak trip ,dengan catatan beban tidak lebih dsri 450wat,,solusi terbaik pada tv tabung atau sanyo pompa air dan kulkas harus pakai stabiliser 1000N ,,bisa di akali pakai R kapur kotak 18ohm/20wat (pmasangan mirip seperti sikring system

      Hapus
  9. maaf om admin,
    mohon pencerahannya,
    saya mau tanya :
    dirumah saya pasang mcb kwh 4 ampere, rencana mau saya bagi 2 group. kira kira mcb phb yg cocok dikasih berapa ampere ya om admin.

    thx.

    BalasHapus
    Balasan
    1. rekomendasi saya masing-masing grup dipasang MCB minimal sama dengan MCB utama yaitu 4A. Hal ini dimaksudkan agar pemakaian konsumsi listrik tetap bisa optimal mengikuti daya kontrak.

      Hapus
  10. Salam kenal mas admint, saya mau bertanya rekomendasi terbaik untuk pemasangan listrik rumah baru dengan daya 1300 VA jenis Token dengan rencana pembagi dua mcb masing masing 6A, bahan komponen apa saja yang harus dipersiapkan untuk dibeli serta hal apa saja yang harus diperhatikan agar kualitas lebih aman dan handal terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. komponen yang disiapkan MCB 6A 2 buah serta rumah MCB atau perangkat PHB untuk penempatan MCB tersebut.
      Hal yang harus diperhatikan adalah luas penampang kabel harus memiliki KHA diatas 6A. Rekomendasi saya luas penampang kabel minimal 2.5mm agar proses upgrade instalasi tidak perlu ganti kabel lagi.

      Hapus
  11. Pak Suhinar dibagian kesimpulan, "Saya menyadari maraknya pemilihan sikring ....pada rumah zaman sekarang"
    sepertinya terbalik ya pak, mungkin maksudnya MCB.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip... corrected.
      tks koreksinya om radi, ditunggu koreksi pada artikel yang lain ya, he..he...

      Hapus
    2. sharing tentang pembangkit ditempat kerja dong, artikel nanti saya posting dengan credit yang dicantumkan. InsyaAlloh menebar manfaat dan keberkahan bagi pembaca yang lain...:)

      Hapus
  12. Assalamualaikum
    Misalnya rumah baru. Lebih baik pake sikring apa engga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam, pake sikring lebih baik. Kombinasi proteksi sikring dan MCB lebih baik..:)

      Hapus
  13. Bagus mana gan untuk pendamping mcb di phb sekring/elcb/Rcbo

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari aspek melindungi instalasi dari gangguan hubung singkat, sikring lebih responsif, tetapi dari aspek melindungi keluarga dari bahaya listrik RCBO atau ELCB yang bisa diandalkan.
      Biar tidak bingung kombinasi saja RCBO (fungsi MCB dan ELCB) dan sikring (fungsi short circuit), atau pilih salah satu, semuanya bagus..:)

      Hapus
  14. Maff admin numpang tanya..ini MCB d KWH 16A..terus d bagi 2 group MCB,,group MCB yg satu 16A group MCB yg ke 2 dparalel 5A sama 10A....teruss MCB yg d grouP ke 1 dkasih lagi MCB 16A...kesimpulan nya daya yg d ruangan 2 suka redup..



    ..makasih sebelum nya

    BalasHapus
  15. periksa kembali instalasinya, penggunaan / pembagian beban menggunakan MCB seharusnya tidak berpengaruh pada terang dan redupnya lampu.
    silahkan ukur tegangan menuju ruangan tersebut bisa saja terjadi drop tegangan karena konektor kendor dan sebagainya.

    BalasHapus
  16. Mas maaf mau tanya jg, beda nya jika instalasi mcb utama-mcb phb-sekring/fuse dibandingkan pemasangan instalasi mcb utama- sekring/fuse-mcb phb ? Kira2 lebih bagus mana jika terjadi proteksi short circuit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keduanya tidak terlalu berbeda jauh, mcb utama-sekring/fuse-mcb phb, saya lebuh suka formasi yang ini karena penggunaan sikring cukup satu saja mengcover seluruh jalur MCB di PHB dan secara aspek estetika instalasi juga bagus. Jika anda menyukai formasi lain silahkan saja, secara fungsi dan teknis hampir sama.

      Hapus
  17. Artikel nya bagus banget gan,,cuma diambar itu tidak ada kabel ground nya,,apa tidak dimarah PLN...maaf saya masih baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perlu diketahui, untuk konsumen TR tersebut, PLN hanya memberikan penghantar fasa dan netral saja (2 kabel), untuk grounding sama sekali tidak difasilitasi, kenapa PLN mesti marah? Si empunya rumah bisa mengadakan grounding sendiri dengan standard SNI yakni tahanan pembumian dibawah 5 Ohm, fungsinya sebagai pengaman bagi user, tidak ada hubungan secara langsung dengan PLN.

      Hapus
  18. bang mau nanya,misal mcb utama di kwh nilainya 10 ampere,trus mcb di phb ada dua grup,yang 6 a dan 10 a, apakah yang seperti ini boleh?ada gak efeknya dari segi proteksi listrik.terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada prinsipnya boleh dan aman.
      dari segi proteksi kelompok 6A pemakaian beban dibatasi sampai 6A, melebihi itu MCB 6A akan trip. Pun demikian dengan MCB 10A, pada kelompok MCB 10A memungkinkan juga mentripkan MCB utama saat pemakaian semua listrik terpusat di jalur ini dan konsumsi listrik melebihi 10A.

      Hapus
  19. assalamualaikum wr wb
    bang mau tanya..saya mau pasang baru yg 1300,untuk mcb phb nya 6a,dan hanya satu itu saja. apakah bisa satu mcb digunakan ke seluruh nya..
    terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa gan, di PHB sebagai back up proteksi fungsinya. Kalau hanya untuk satu jalur ga pake PHB juga gamasalah gan, he..he..

      Hapus
  20. Salam kenal, daya listrik di rumah saya 1300, MCB PHB ada 4 bh MCB PHB no1: 10 A, no 2, 3 dan 4 masing-masing 6 A. dua minggu terakhir ini MCB Utama dan MCB no 1 dan 3 sering jatuh bersamaan. Setelah MCB 1 dan MCB 3 diganti dg yang baru masing-masing 6 A, MCB utama dan MCB PHB no 1 dan 3 masih strip. telah dicoba untuk mematikan semua sambungan (kulkas, rdispenser dan sirkulasi air ikan serta jet pam), masih juga strip walaupun tidfak langsung selang beberapa jam dan keringannya setelah malam hari mulai pkl 12:00 s.d pagi, sering strip. mhn penjelasannya. terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal. Saran saya periksa instalasi jalur MCB 1 dan MCB 3, Jika anda sudah melakukan pengurangan seluruh beban pada jalur tersebut maka dapat dipastikan indikasi gangguan karena kegagalan instalasi pada penghantar, bisa berupa gagal isolasi antar penghantar, gagal isolasi penghantar dengan grounding atau dinding rumah, kurang kencangnya sambungan kabel sehingga over heating pada jalur, dan sebagainya.

      Jika memungkinkan anda bisa ganti penghantar jalur tersebut dengan penghantar baru, pastikan spesifikasi penghantar sudah sesuai standar. Lakukan segera dengan tenaga profesional khusus sebelum hal lain terjadi lebih fatal seperti kebakaran karena listrik. Demikian...

      Hapus
  21. Pak yg terhormat.
    Saya membagi 3 grup instalasi dirumah saya, bagaimana cara melokalisir jika terjadi korsleting disalah satu grup maka trip sekringnya, tp tidak membuat trip di grup lain, alias grup lain masih nyala.

    Terrimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk kombinasi MCB induk dan MCB PHB maka koordinasi proteksi yang baik sesuai dengan harapan anda adalah MCB PHB harus memiliki rating dibawah MCB induk. Tapi jika kombinasi proteksi anda adalah MCB induk dan sikring, maka rating sikring boleh sama dengan MCB induk, sikring memiliki waktu pemutusan yang lebih cepat dibanding MCB pada kondisi korsleting yg anda maksudkan diatas.

      Hapus
  22. kasus di rumah, MCB Utrama 10 A, MCB PHB 6 A, tetapi yang sering trip yang 10 A, padahal seharusnya yang trip adalah PHB yg 6 A, kira kira dimana masalahnya? Mohon pencerahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. MCB Utama 10A, MCB PHB 6A berapa buah? kalau cuma satu jalur dari MCB utama 10A keluar anda batasi di PHB jadi 6A anda rugi sekali...
      tapi jika terdapat beberapa MCB di PHB maka tripnya MCB 10A adalah overload akumulasi jumlah arus keseluruhan beberapa MCB di PHB, ini wajar.
      jika di PHB hanya MCB 6A saja ini memang tidak wajar ketika yg trip MCB 10A, ,salah satu MCB harus dievaluasi kinerjanya.

      Hapus
  23. Pak suhinar yang terhormat,
    Daya di rumah saya 450, kemarin MCB utama yang ada di rumah saya rusak dan sudah diambil oleh petugas PLN tapi menunggu ganti nya lama. Pertanyaan nya bagaimana kalau ada konsleting listrik atau overload pemakaian ? Bagaimana sebaiknya pak? Saya betul-betul awam masalah ini. Trimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika didalam rumah setelah MCB PLN anda juga pasang MCB pembagi atau sikring maka kondisi tidak terpasangnya MCB PLN tidaklah masalah selama MCB yang terpasang didalam rumah rating ampere nya masih dibawah KHA Kabel. bingung dengan "KHA kabel" silahkan baca artikel saya yg lain disini

      Jika MCB PLN adalah satu2nya pengaman yg terpasang dirumah anda, waspadalah, kondisi instalasi rumah anda sedang tidak aman!!! Peran MCB adalah mengamankan instalasi rumah dari over heating material kabel karena arus berlebih atau memutus arus jika terjadi konsleting listrik (short circuit) yang jika tidak diamankan, kabel penghantar bisa membara, atau terjadi ledakan pada alat listrik gangguan dan sebagainya yg bisa menyebabkan kecelakaan lain salahsatunya kebakaran karena membaranya material kabel berdekatan dengan bahan yg mudah terbakar.

      Saran, anda bisa menghubungi layanan PLN, call 123 dari HP anda, sampaikan keluhannya. Sampai tulisan komen ini publish pengalaman saya PLN sangat responsif. Jika memang tidak sesuai harapan, anda bisa menggunakan jasa instalastir berkompeten untuk memasang MCB tambahan didalam rumah setelah KWH dengan mempertimbangkan luas penampang kabel yg terpasang dirumah.

      Terimakasih.

      Hapus
  24. Om kalo MCB KWH 10 A...sekring 25 A..RCBO 10A..MCB 8A+MCB 4A..itu bagus gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dan aman. Masalah bagus tidaknya ya harus melihat historis beban pemakaian.

      Hapus
  25. Saya ingin bertanya Pak...Daya 11.000 VA(1 phase).Grup 1:stop kontak,Grup 2:S/K AC(2 Unit=2Pk),Grup 3:S/K Exhaus Fan(300 watt)Grup 4:Lampu Spot light,Grup 5:Lampu Taman,Grup 6:Lampu LED TL,Grup 7:Lampu Gantung.klu utk pembagian grup di PHB,alangkah baiknya hrs memakai brp Amper setiap Grupnya??
    Mhn penjelasannya...sblmnya terima kasih😇😇

    BalasHapus
    Balasan
    1. Per grup tidak ada standar baku. Silahkan anda hitung kebutuhan setiap grupnya agar tercapai selain target aman, selektif dan juga target efisien terkait KHA kabel yang diperlukan nantinya.

      Hapus
  26. Pak mau tanya,
    listrik dirumah saya 450,pas dipakai untuk tv+magic com pasti jeglek. Sedangkan punya tetangga saya itu dipakai untuk tv+kulkas+magic com+pompa air kok ndak jeglek ya? Apa ada masalah pada listrik saya pak???

    BalasHapus
    Balasan
    1. TV berapa watt? magic com berapa watt? lihat saja dinameplatenya. trus jumlahin, kalau nilai wattnya mendekati atau melebihi nilai 450Watt, berarti daya tidak kuat. Hubungi PLN dan tambah daya.
      Untuk tetangga anda siap2 terkena penertiban, sudah tidak masuk akal. Yg salah bukan listrik tempat anda tapi dirumah tetangganya.

      Hapus
  27. tergantung mcb mana yang lebih sensitif. biasanya yang trip salah satu saja

    BalasHapus
  28. Kami mau naik daya dengan MCB kWh c25 didalam ruangan ada 4 MCB PHB, berapa ukuran sebaiknya ukuran MCB PHB? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung dari pemakaian jalur PHB untuk apa saja. Jika mau dibagi rata 10A x 4 silahkan. 25A x 4 juga tdk masalah. Yang terpenting KHA kabel anda berada lebih tinggi dari rating MCB yang anda gunakan (baca artikel saya tentang KHA kabel). pertimbangan lain adalah seberapa selektif tiap jalur mau anda kondisikan.

      Hapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!