Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sensor Cahaya Photocell, Modifikasi Instalasi Tanpa Drop Tegangan ke Lampu

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas modifikasi instalasi sensor cahaya photocell tanpa drop tegangan ke lampu. Ini adalah artikel modifikasi kedua yang saya posting setelah artikel sebelumnya yaitu modifikasi instalasi kontrol level air tangki agar tidak cepat rusak. Artikel - artikel ini timbul sebagai jawaban atas pemasalahan yang tidak terprediksi sebelumnya dan semoga ini menjadi ilmu baru bagi para pembaca khususnya untuk saya pribadi.

Pada artikel yang berhubungan sebelumnya saya pernah posting artikel tentang cara pasang instalasi photocell ( saran saya baca dulu artikel tersebut biar tidak miss... dan nyambung pemahamannya sebelum melanjutkan membaca...:) ) dengan instalasi mengikuti petunjuk sama persis sesuai dari petunjuk produsen alat itu tentunya. Saya sendiri pernah memasang alat tersebut berdasarkan petunjuk yang ada dan hasilnya sesuai dengan yang saya harapkan. Ternyata berbeda dengan salah seorang teman yang mencoba menggunakan perangkat photocell control ini, dia sudah mengikuti petunjuk instalasi dengan benar, tetapi  masalah baru muncul. Awalnya tidak ada masalah apa-apa ketika dia menggunakan lampu TL biasa, selanjutnya dia mengeluhkan ketika dia mengganti lampu yang dikontrol photocell tersebut dengan lampu LED, lampu LED tersebut tidak mau nyala ketika cahaya luar mulai redup, padahal dengan memakai lampu TL biasa, fungsi dari photocell tersebut sesuai dengan yang dia harapkan, dan lampu LED yang dipakai juga menyala normal ketika tidak diinstalasi dengan photocell.

Saya ingin menyampaikan apresiasi dengan apa yang dia lakukan yaitu mengganti lampu LED dan memasang photocell. Hal tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah menghemat listrik yang pernah juga saya posting pada artikel tips dan trik jitu menghemat listrik PLN, Terbitnya artikel ini merupakan tanggung jawab moril dari apa yang sudah saya sampaikan, adapun content dari artikel ini merupakan pendapat pribadi, tidak menutup kemungkinan ada analisa dan solusi yang lebih tepat dan cerdas dari para pembaca.


Analisa Permasalahan


Pada perangkat Photocell yang komponen utamanya adalah LDR ( Ligh Dependent Resistor ) kita memahami bahwa peran komponen ini bisa dianalogikan sebagai saklar berdasarkan dari karakteristik dari LDR yaitu bisa berperan sebagai saklar open karena nilai tahanan LDR yang tinggi saat siang dan sebagai saklar close karena nilai tahanan LDR yang kecil saat malam tiba. Analogi saklar open dan close pada LDR ini ada benarnya juga dan ada tidaknya, artinya tidak sepenuhnya tepat. Saya sendiri baru menyadarinya ketika mendapat laporan dengan permasalahan yang ada.

Pada posisi LDR siang hari yang dianalogikan sebagai saklar open sebenarnya kondisi yang terjadi adalah LDR membuat nilai resistansinya menjadi besar sehingga nilai arus yang mengalir menjadi sangat kecil atau hampir tidak bisa mengalir ke lampu, sebaliknya pada posisi LDR malam hari yang dianalogikan sebagai saklar tertutup sebenarnya LDR merubah nilai resistansinya menjadi kecil sehingga arus bisa mengalir ke lampu. Pada kondisi LDR sebagai saklar tertutup sebenarnya terjadi drop tegangan di resistansi LDR yang pada prinsipnya terpasang serial dengan lampu, dimana besarnya drop tegangan tersebut nilainya kecil tetapi bagi beban lampu yang sensitif terhadap tegangan seperti lampu LED tertentu, ini menjadi masalah sehingga lampu LED menjadi tidak mau nyala wajar terjadi.

Beberapa merk lampu LED yang berada di pasaran saat ini banyak yang mempunyai sifat sensitif terhadap stabilitas tegangan, saya juga banyak mendapat informasi tentang seseorang yang membeli lampu LED di sebuah toko dan dicek di toko tersebut nyala terang dan bagus, ternyata setelah dipasang di rumah lampu LED tersebut tidak mau nyala, padahal kondisi lampu masih baru dan dicoba dikembalikan ke toko bersangkutan ternyata dicek kembali di toko tidak ada masalah, anda mungkin pernah mengalaminya. Masalah sebenarnya ada pada tegangan rumah anda yang rendah atau tidak stabil, tetapi solusi riil yang bisa saya sarankan adalah justru menempatkan masalah pada lampu LED anda sehingga mulailah selektif dalam memilih lampu LED, selain parameter Watt secara umum, perhatikan juga parameter tegangan dari LED tersebut, pilihlah LED dengan range tegangan lebih variable dari yang rendah sampai tinggi, dan saat ini sudah tersedia banyak dipasaran. Inilah solusi yang saya tawarkan kepada teman saya dengan masalah lampu LED yang tidak support dengan photocell.

Disamping solusi yang saya tawarkan tadi, saya pun penasaran dengan solusi lain yaitu dalam hal memodifikasi instalasi photocell. Mungkinkah photocell ini bisa berfungsi sebagai saklar open dan saklar close seperti halnya saklar sebenarnya? tanpa ada drop tegangan yang mempengaruhi beban lampu? ternyata mungkin dan mudah sekali serta tidak memerlukan banyak biaya, yang anda perlukan hanyalah tambahan komponen yaitu relai 220 V-AC, spec arus silahkan anda sesuaikan dengan kebutuhan.


Modifikasi Instalasi Sensor Cahaya Photocell Tanpa Drop Tegangan ke Lampu


Modifikasi instalasi fotocell tanpa drop tegangan ke lampu
Modifikasi instalasi fotocell tanpa drop tegangan ke lampu


Perhatikan gambar ilustrasi instalasi diatas, dalam kasus ini yang saya pasang adalah relay 220 V-AC dengan 8 pin. adapun fungsi dari masing - masing pin adalah :

1 - 3 : saklar NC ( Normaly Close ) --> tidak saya pakai
1 - 4 : saklar NO ( Normaly Open )
8 - 6 : saklar NC --> tidak saya pakai
8 - 5 : saklar NO --> tidak saya pakai
2 - 7 : Coil Relay

Sedikit gambaran tentang prinsip kerja relay, bahwa setiap kontak yang ada pada relay akan berubah kondisi ketika coil relay mendapat tegangan sesuai dengan tegangan kerjanya, dalam hal ini 220 V-AC, dan untuk coil relay ini punya karakteristik tegangan kerja yang lebih variable, tidak terpusat disatu nilai tegangan atau tidak sensitif terhadap fluktuasi tegangan.

Dari gambar diatas kontak relay yang saya gunakan adalah  pin 1  - 4 ( NO ), pin 1 adalah com mendapatkan phasa murni dari PLN yang dikoneksikan bersama dengan kabel hitam dari photocell, sedangkan Pin 4 dikoneksikan langsung ke lampu. Pin 1 - 4 inilah yang saya fungsikan sebagai saklar sebenarnya, yang kondisinya dikendalikan oleh coil relay pin 2 - 7, dan coil relay tersebut dikendalikan oleh photocell. Jadi secara tidak langsung, ini adalah modifikasi fungsi photocell sebagai saklar tanpa drop tegangan ke lampu. Sederhana kan?

Agar anda lebih paham lagi, saya jelaskan untuk prinsip kerja dari modifikasi instalasi ini. Lihat kembali gambar diatas:

Saat kondisi siang, LDR akan memiliki nilai resistansi yang sangat besar sehingga coil relay yang pada prinsipnya terpasang serial dengan tahanan LDR tersebut tidak bisa bekerja karena tidak mendapatkan tegangan kerja atau tidak ada arus yang mengalir, kalaupun ada arus yang mengalir, nilainya sangatlah kecil ( hubungan tegangan, arus dan resistansi baca artikel tentang hukum Ohm ). Saat kondisi ini maka lampu dalam keadaan mati karena relay tidak bekerja sehingga saklar pin 1 - 4 ( NO ) tetap open dan loop arus menuju lampu terbuka ( terbuka sebenarnya / bukan seolah-olah ).

Saat kondisi malam, LDR akan memiliki nilai resistansi yang sangat kecil sehingga coil relay mendapatkan tegangan kerja dan arus mengalir pada coil relay. Pada kondisi ini kontak-kontak relay berubah kondisi, termasuk kontak pin 1 - 4 ( NO ) berubah dari open menjadi close sehingga loop arus tertutup menuju lampu dan lampu pun nyala dengan normal dan tegangan yang diterima pun sama dengan tegangan sumber PLN tanpa dipengaruhi drop di resistansi LDR.

Pada modifikasi instalasi photocell ini, disamping jadi solusi menghilangkan pengaruh drop tegangan ke lampu, juga memiliki keuntungan lain yaitu photocell akan menjadi lebih awet karena tidak dipengaruhi terhadap besarnya daya lampu yang dikendalikannya, arus mengalir pada resistansi LDR nya hanya sebatas arus yang mensupply coil relay saja, dan nilainya sangatlah kecil, sehingga kejenuhan material dan karakteristik dari LDR semakin terjaga dan awet / tahan lama.

sangat direkomendasikan agar dalam pekerjaan instalasi selalu memperhatikan 5 langkah keselamatan kerja kelistrikan serta didampingi oleh orang yang berkompeten. 
 
Demikianlah artikel singkat tentang modifikasi instalasi sensor cahaya photocell tanpa drop tegangan ke lampu, semoga bisa dipahami dengan mudah dan menjadi solusi bagi anda yang mempunyai masalah yang sama serta menjadikan tambahan wawasan bagi kita.

Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.


Wassalam.

8 komentar untuk "Sensor Cahaya Photocell, Modifikasi Instalasi Tanpa Drop Tegangan ke Lampu"

  1. Mau tanya gan, sya mau pasang lampu tembak led 30watt, AC220 volt, sya mau pakai sensor infrared sensor gerak, pemasangan nya gimana ya, kabel lampu ada 3,merah,biru,sama kuning(ground). Kabel sensor ada 3 jg, merah, biru, coklat, terus kabel yg nyolok ke listrik sya pakai yg 2 kabel warna biru dan hitam. Mohon bantuan nya ya, kirim ke email sya
    [email protected]. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih mudah baca dimanual book nya gan,tanpa gambar atau keterangan manual booknya saya tidak bisa menerka-nerka kecuali saya berpengalaman di pemasangan infra red tsb. mohon maaf tidak bisa membantu, terimakasih sudah berkunjung...

      Hapus
  2. Kalo relaynya kita ganti pake kontaktor bgmn gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak masalah, hanya tidak ekonomis saja, harga kemahalan padahal fungsinya hanya sebagai relay.

      Hapus
  3. Kalau untuk pemasangan lampu sorot PHILIPS 400watt type Contempo, cocok gak pak pakai rangkaian yang bapak jelaskan di atas. Type bola lampunya HPI-T 400watt. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak masalah, yang penting spec dari relay dan photocell sesuai dengan peruntukan beban yang ada.

      Hapus
  4. Kalau mau menambah relay pada fitting lampu sensor cahaya gmn sambungan kabelnya ya? karena kabelnya cuma 2, bukan merah-biru-hitam seperti pada photocell/selcon. Thx b4

    BalasHapus
    Balasan
    1. pahami gambarnya, intinya ketika sensor cahaya tersebut bekerja, dia akan memerintahkan relay untuk bekerja, bukan lampu seperti sebelumnya. Lampu menyala jika coil relay sudah mendapat tegangan dengan perantara sensor cahaya tsb. silahkan sesuaikan dengan jumlah kabel yg ada dan peruntukannya.
      maaf kata2 terbatas tidak bisa deskripsi dlm bentuk gambar..:) semoga membantu.

      Hapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!