Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghitung dan Membaca Kode Warna Resistor 4 Warna, 5 Warna dan 6 Warna

Pengertian Resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

V =  I.R

I = V / R

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).

Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar. ( Sumber : wikipedia.org )

Membaca Kode Warna pada Resistor

Resistor merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Resistor yang ada dipasaran memiliki 2 parameter nilai yaitu nilai daya dan nilai resistansi. Nilai daya resistor yang ada dipasaran diantaranya 1/16W, 1/8W, 1/4 W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, 10W dan 20W. Sedangkan nilai resistansi suatu resistor dituliskan dengan 2 cara yaitu untuk resistor dengan ukuran fisik besar dan resistor dengan fisik SMD dituliskan dengan kode angka dipermukaan fisiknya. Sedangkan untuk resistor dengan ukuran fisik kecil sering dituliskan dengan kode warna yang akan kita bahas bagaimana cara membaca kode warna resistor tersebut. Kode warna dalam elektronika merupakan salah satu teknik penulisan nilai suatu komponen elektronika. Warna-warna yang ada dalam kode warna untuk penulisan resistansi resistor adalah:

tabel Kode warna resistor
Kode warna resistor via wikipedia.org
untuk mempermudah urutan warna agar tidak kebingungan dalam menentukan nilainya sesuai dengan urutannya bisa kita siasati untuk menghafalnya dengan menghafal singkat HI-CO-ME-JI-KU-HI-BI-U-A-P,  dimana nilai terendah adahlah HI ( baca: hitam ) yaitu nol, dan nilai warna tertinggi adalah P ( baca: putih ) yaitu 9.

Pada suatu resistor cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna ada 3 macam cara penulisan. Yaitu dengan penulisan kode warna 4 ring, 5 ring dan 6 ring warna. Perbedaan cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna dalam resistor tersebut memiliki cara pembacaan yang berbeda pula. Berikut cara pembacaan cincin kode warna dalam resistor.

Cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna pada resistor ini punya 3 macam cara penulisan. Yaitu dengan penulisan kode warna 4 ring, 5 ring dan 6 ring warna. Perbedaan cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna  tersebut memiliki cara pembacaan yang berbeda pula. Berikut cara pembacaan cincin kode warna dalam resistor.

cara pembacaan warna resistor 4 ring, 5 ring dan 6 ring
cara pembacaan warna resistor 4 ring, 5 ring dan 6 ring

Membaca Kode Warna Resistor 4 Ring

Untuk kode warna resistor 4 ring, ring warna ke 1 sampai 2 merupakan angka pertama dan kedua yang disatukan menjadi 2 digit angka yang dibaca menjadi angka puluhan kemudian ring ke 3 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 4 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,1KOhm 5% maka penulisan dengan 4 ring warna adalah : Merah, Coklat, Merah dan Emas, dengan penjelasan warna pertama dan kedua yaitu merah dan coklat menjadi angka 21 ( 2 dari merah dan 1 dari coklat ) dikalikan warna ketiga yaitu 10 pangkat 2 ( dari warna merah ) dan toleransi 5% dari warna emas, sehingga nilainya menjadi 21 x 100 = 2100 Ohm 5% atau 2,1 KOhm 5 %  ( K berasal dari kata Kilo atau x1000 ).

Membaca Kode Warna Resistor 5 Ring


Untuk kode warna resistor 5 ring, ring warna ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga disatukan menjadi 3 digit angka yang dibaca menjadi angka ratusan, kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,1KOhm 1% maka penulisan dengan 5 ring warna adalah : Merah, Coklat, Hitam, Coklat dan Coklat, dengan penjelasan warna pertama sampai ketiga yaitu  merah, coklat dan hitam menjadi angka 210 ( 2 dari merah, 1 dari coklat dan 0 dari hitam ) dikalikan warna keempat yaitu 10 pangkat 1 ( dari warna coklat ) dan toleransi 1% dari warna coklat, sehingga nilainya menjadi 210 x 10 = 2100 Ohm 1% atau 2,1 KOhm 1 %.

Membaca Kode Warna Resistor 6 Ring


Untuk pembacaan nilai resistansi pada 6 ring warna sama dengan pada 5 ring warna , hanya pada ring warna ke 6 merupakan nilai koefisien suhu dari reistor tersebut. Untuk kode warna resistor 6 ring,  ring warna ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga disatukan menjadi 3 digit angka yang dibaca menjadi angka ratusan, kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,1KOhm 1% 100ppm maka penulisan dengan 6 ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat, Coklat dan Coklat, dengan penjelasan yang sama seperti contoh 5 ring diatas hanya saja ada koefisien suhu 100 ppm dari warna ke 6 yaitu coklat.

Demikian Cara Menghitung dan Membaca Kode Warna Resistor 4 Warna, 5 Warna dan 6 Warna, semoga bermanfaat.

Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.

Wassalam.

6 komentar untuk "Cara Menghitung dan Membaca Kode Warna Resistor 4 Warna, 5 Warna dan 6 Warna"

  1. Kalo R nya 1/2 Ohm, warnanya apa aja kang?

    BalasHapus
  2. hitam-coklat-hitam dipasang paralel dengan hitam-coklat-hitam,
    hitam-coklat-hitam = 1 Ohm, jika dipasang paralel maka Rp=1/2 ohm

    BalasHapus
  3. kalo standar dipasaran tidak ada, bisa modifikasi dengan konsep perhitungan R pengganti paralel dan atau seri

    BalasHapus
  4. ditunggu saran dan masukannya kang Caang Go... ane pemain baru..he..he..

    BalasHapus
  5. tips untuk mendapatkan nilai resistansi yang pas sesuai alat ukur ohm meter :
    gosok / kerik menggunakan silet / cutter pada keramik atau permukaan resistor.
    lihat hasil pengukuran pada ohm meter,.. akan menunjukan penurunan resistansinya.
    selamat mencoba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nice info p' Doddy Juanda...
      ilmu baru nih..he..

      Hapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!