Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konfigurasi Jaringan Tegangan Menengah 20KV untuk Pemula

Ada banyak tipe konfigurasi jaringan khususnya pada sistem jaringan tegangan menengah diantaranya adalah, tipe radial, hantaran penghubung (tie line), loop atau ring, gugus atau cluster, spindel. Pada artikel ini saya hanya membahas untuk beberapa tipe saja disesuaikan dengan contoh penggunaannya, adapun untuk tipe lain silahkan anda mencari literatur lain yang membahasnya.

Yang saya akan bahas pada kesempatan ini adalah tentang konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV untuk pemula sebagai pengetahuan tambahan yang mudah-mudahan bisa bermanfaat dikemudian hari. Bagi para expert harap maklum jika penjelasan dalam artikel ini dikupas dalam bahasa yang lebih sederhana agar bisa dipahami pembaca pemula yang masih awam dengan dunia listrik khususnya tentang operasi jaringan listrik.

Kenapa 20KV? Sebenarnya untuk besaran tegangan lain selama konfigurasi jaringannya sama dengan yang akan saya jelaskan nanti bisa juga diterapkan. Angka 20KV hanya mewakili besaran tegangan menengah yang standar di Indonesia. Jika anda ingin menggantinya dengan tegangan lain seperti 70KV, 30KV, 6KV silahkan saja tidak masalah yang penting konsepnya nanti bisa dipahami bersama.

Baiklah, saya akan memberikan salah satu model konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV sebagai berikut :

contoh konfigurasi jaringan tegangan menengah
contoh konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV
Gambar diatas adalah contoh dari konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV yang selanjutnya akan menjadi bahasan diartikel ini tentang bagaimana konfigurasi dan cara pengoperasian jaringan tersebut.

Ada banyak jenis/tipe dari konfigurasi jaringan tegangan menengah, beberapa diantaranya yang berhubungan dengan gambar diatas adalah 3 jenis konfigurasi jaringan yaitu:

1. Tipe Jaringan Radial


Pada tipe jaringan radial  konfigurasi tersusun 1 arah, semakin dekat dengan sumber atau gardu induk, maka aliran arus listrik semakin besar. Kenapa semakin dekat dengan sumber arus akan semakin lebih besar, alasannya bisa anda baca pada artikel tentang hukum kirchhoff  yang membahas tentang KCL. Tipe ini merupakan tipe jaringan yang paling sederhana tentunya dengan beberapa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

2. Tipe Jaringan Ring / Loop


Pada tipe jaringan ring / loop, sesuai dengan namanya konfigurasi jaringan pada tipe ini tersusun melingkar ujung jaringan akan terkonfigurasi menuju kembali ke sumber yang sama dengan pangkal. Secara kehandalan, konfigurasi ini tentunya lebih handal dibandingkan dengan konfigurasi ring.

3. Tipe Jaringan Hantaran Penghubung


Pada tipe ini merupakan konfigurasi sistem supply dari kelompok beban yang setidaknya terdapat minimal 2 sumber menuju kelompok beban yang sama. Ini diperuntukan untuk beban yang bersifat kritis atau penting yang tidak boleh padam. Pada sistem ini biasanya dilengkapi juga dengan auto changeover switch setiap supply atau bus transfer switch auto sehingga jika salah satu supply mengalami gangguan, supply lain mem-backup secara  automatis.

Dari ketiga tipe konfigurasi yang sudah dijelaskan diatas, mari kita aplikasikan pada konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV pada gambar diatas.

Konfigurasi Jaringan Ideal

Konfigurasi ini disebut ideal versi penulis, tentu saja untuk beban khusus kata "ideal" ini bisa terbantahkan. Adapun konfigurasi ideal yang saya maksudkan tersebut adalah sebagai berikut:

konfigurasi ideal jaringan tegangan menengah 20KV
konfigurasi ideal jaringan tegangan menengah 20KV
ket :
Merah = Breaker ON
Putih = Breaker OFF

Pada konfigurasi ini kelompok beban memang punya kemampuan untuk terhubung secara ring, tetapi pada kondisi jaringan operasi normal konfigurasi justru dikondisikan menjadi radial dengan pemutusan beban di a2 Gd.3, anda selanjutnya boleh berimprovisasi dimana pemutusan beban yang sesuai antara Gd. 1 sampai dengan Gd.4 tentunya dengan beberapa pertimbangan aktual dilapangan.

Konfigurasi ini tentunya berdasarkan suatu pertimbangan penting yaitu faktor "kehandalan". Anda mungkin bertanya bukankah pada uraian diatas konfigurasi ring lebih handal daripada konfigurasi radial? Dan jika anda mereferensi ke literatur lain pun memang secara umum akan mendukung pernyataan tersebut bahwa konfigurasi ring lebih handal daripada konfigurasi radial. Kita akan luruskan konsep handal yang dimaksud diatas agar kita bisa punya persepsi yang sama.

Pertama-tama mari kita analisa terlebih dahulu untuk tipe jaringan supply busbar 20KV diatas, konfigurasi  tipe hantaran penghubung sangat mungkin dilakukan pada 2 kondisi:

1. Kondisi breaker coupler OFF

Pada kondisi ini antara breaker inc1, inc2 dan coupler harus tersedia fasilitas bus transfer switch auto sehingga 3 buah breaker ini bisa berkoordinasi saling back up jika terjadi gangguan disalah satu breaker inc.1 atau inc.2. Jika inc.1 trip maka dengan automatis dan super cepat kondisi coupler menjadi ON sehingga beban yang disuplply inc.1 tidak terganggu. Begitu juga sebaliknya jika inc.2 yang trip.

2. Kondisi breaker coupler ON

Pada kondisi ini hanya salah satu inc.1 atau inc.2 yang dikondisikan On. Inc.1 atau inc.2 yang posisinya Off statusnya adalah standby mem-backup inc.1 atau inc.2 yang sedang operasi. Jika inc.1 atau inc.2 yang sedang operasi tersebut trip maka inc.1 atau inc.2 yang standby tersebut akan dengan cepat mengambil alih beban inc yang trip tersebut. Pada konfigurasi ini juga harus didukung dengan fasilitas bus transfer switch automatis.

Saya tidak akan membahas lebih jauh sistem hantaran penghubung ini, konfigurasi jaringan diatas kita anggap semua full manual sehingga yang memungkinkan dilakukan tinggal 2 tipe konfigurasi jaringan yakni konfigurasi jaringan ring dan radial.

Adapun perihal faktor kehandalan pada gambar konfigurasi ideal diatas penjelasannya adalah seperti ini:

1. Jika konfigurasi dibuat tipe ring, semua konsumen akan memiliki supply dari 2 arah, tetapi pada kondisi  ini, jika terjadi gangguan di jalur atau di salah satu konsumen, potensi terganggunya konsumen lain karena gangguan tersebut sangatlah besar karena semua konsumen secara langsung ada dalam 1 konfigurasi kelompok beban yang sama. Idealnya memang prioritas dan koordinasi proteksi harus lebih handal dalam mengamankan sehingga menjadi tidak masalah dengan konsumen lain, tetapi kenyataan berkata lain, arus gangguan yang sangat besar kadang bisa mengacaukan prioritas dan koordinasi proteksi tersebut sehingga sistem jaringan secara keseluruhan menjadi terganggu. Inikah yang dikatakan handal?

2. Jika konfigurasi dibuat radial seperti gambar konfigurasi ideal diatas, maka potensi terganggunya konsumen lain ketika terjadi gangguan disalah satu jalur atau salah satu konsumen lebih dapat diminimalisir karena secara konfigurasi jaringan, pada tipe jaringan ini tidak seluruhnya berada dalam 1 kelompok beban. Inilah yang saya maksud pada kondisi operasi normal konfigurasi jaringan tipe radial lebih handal daripada tipe ring.

Lantas bagaimana penjelasan dibanyak literatur bahwa konfigurasi ring lebih handal daripada konfigurasi radial? Saya sangat sependapat juga dengan pernyataan ini, tetapi sangat penting kiranya kita menyamakan persepsi kehandalan dalam kasus pernyataan ini.

Kehandalan yangdimaksud adalah bahwa pada konfigurasi jaringan dengan desain tipe ring setiap konsumen akan memiliki 2 jalur supply dimana salah satu supply menjadi backup atau supply alternatif ketika supply lain mengalami gangguan. Tidak hanya itu, pada tipe ini memungkinkan melakukan servis salah satu konsumen tanpa mengganggu kontinyuitas supply konsumen lain.

Sedangkan jika konfigurasi jaringan didesain dengan tipe radial murni tanpa ada fasilitas memungkinkannya berubah menjadi tipe ring, inilah yang membuat tipe radial tidak handal dibandingkan tipe ring. Pada tipe radial ini jika terjadi gangguan disalah satu konsumen maka akan sangat memungkinkan mengganggu kontinyuitas dari supply listrik ke konsumen lain, karena tipe ini hanya memiliki satu jalur supply saja. Semakin dekat gangguan konsumen dengan supply sumber maka akan semakin banyak konsumen yang terganggu.

Selain itu ketidak handalan pada tipe ini juga terjadi ketika akan melakukan servis salah satu konsumen, maka secara otomatis akan mengganggu kontinyuitas supply konsumen lain. Sehingga perlu didukung manajemen agenda servis yang baik seluruh konsumen yang terdapat pada kelompok tipe radial tersebut.

Itulah penjelasan tentang konfigurasi tipe ring lebih handal daripada konfigurasi tipe radial.

Jadi, kesimpulannya adalah tipe ring lebih handal daripada tipe radial dalam konteks desain konfigurasi jaringan dalam suatu kelompok beban jaringan. Sedangkan tipe radial akan menjadi lebih handal daripada tipe ring jika tipe radial ini terbentuk dari konfigurasi jaringan yang merupakan desain tipe ring. Semoga anda paham yang saya maksud:)

Agar lebih paham lagi, saya akan menjelaskan bagaimana prosedur perubahan konfigurasi jaringan ideal diatas ketika masing-masing breaker harus dilakukan servis yang dikenal dengan aktifitas "switching". Ini sangat penting sekali untuk dipahami agar status handal yang telah dijelaskan diatas memang bisa terealisasi pada tataran praktek dilapangan. Hal ini akan saya jelaskan pada artikel berikutnya tentang switching jaringan tegangan menengah 20KV. Semoga diberi kesempatan.

Demikianlah artikel tentang konfigurasi jaringan tegangan menengah 20KV untuk pemula, semoga bermanfaat. Koreksi, saran dan masukan silahkan untuk tidak segan meninggalkan jejak dikolom komentar sebagai fasilitas dalam partisipasi menebarkan manfaat lebih luas.

Wassalam.

Posting Komentar untuk "Konfigurasi Jaringan Tegangan Menengah 20KV untuk Pemula"