KWH Meter untuk Manajemen Energi Lebih Baik
Apa itu kWH Meter?
KWH Meter merupakan perangkat pengukur energi listrik yang sudah tidak asing lagi bagi konsumen listrik di Indonesia. Semua warga yang difasilitasi listrik oleh PLN sebagai penyedia listrik pastinya memiliki kWH meter ini di rumahnya masing-masing yang berguna sebagai media pengukur energi listrik yang dipakai konsumen sebagai sumber energi operasinya peralatan elektronik yang dimiliki.
Pemasangan kWH meter selalui disertai dengan komponen pendukung lain yaitu MCB (Mini Circuit Breaker) yang berguna sebagai pembatas pemakaian listrik sesuai dengan daya kontrak yang disepakati antara konsumen dan penyedia listrik.
Nama kWH merupakan kepanjangan dari kilo Watt Hours. Artinya ada 2 unsur satuan besaran yang diukur yaitu kilo Watt sebagi parameter Daya aktif dan Hours sebagai parameter waktu operasi peralatan listrik. Ketika 2 satuan besaran ini dikalikan maka jadilah formula energi listrik yaitu:
E = P *t
E = Energi listrik (kWH)
P = Daya Aktif (kW)
t = Waktu (Hours)
Energi listrik yang diukur kWH Meter inilah yang harus kita bayar ke penyedia tenaga listrik selama ini. Maka tak heran jika kebijakan tarif dasar listrik atau harga listrik di negara ini dinyatakan dengan satuan rupiah per kWH yang besarnya berbeda-beda berdasarkan golongan tarif kontraknya.
Jenis kWH Meter
Terdapat berbagai jenis kWH berdasarkan beberapa kategori yang diantaranya saya uraikan sebagai berikut:
A. kWH Meter berdasarkan prinsip kerja
Berdasarkan prinsip kerjanya, kWH meter dibagi menjadi :
1. kWH Analog
Prinsip kerja dari KWH analog lebih menekankan pada proses konversi nilai besaran listrik menjadi proses mekanik yaitu berputarnya piringan kWH dengan output yang dihasilkan berupa perubahan angka counter analog kWH sebagai indikator pemakaian energi listrik dalam satuan kWH.
Nilai konversi dari elektrik ke mekanik yang menghasilkan angka counter energi listrik tentunya sudah melewati proses kalibrasi yang standar dan dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip kerja detail secara teknis bisa anda cari di sumber referensi lain ya.
Kelemahan dari kWH ini
secara fungsi sangat terbatas yaitu hanya menghitung pemakaian energi
listrik saja sesuai namanya. Tidak ada ruang pengembangan untuk
kolaborasi menampilkan besaran listrik lain yang bisa dianalisa menjadi
informasi untuk kajian optimalisasi pemakaian energi listrik. Untuk
zaman yang serba modern saat ini, kWH ini akan bertahap ditinggalkan.
2. KWH Digital
Berbeda dengan kWH Analog, pada kWH digital sama sekali tidak ada proses konversi yang sifatnya mekanik seperti putaran piringan kWH. Pada kWH Digital proses pengukuran energi listrik adalah murni pengukuran besaran listrik berdasarkan nilai aktual daya aktif listrik (kilo Watt) yang diserap konsumen sesuai lamanya waktu operasi (Hours).
Informasi yang disajikan kWH jenis digital sangat memungkinkan tidak hanya mengukur besaran energi listrik dalam bentuk kWH saja, tetapi bisa menampilkan juga nilai tegangan (Volt), Arus listrik konsumsi (Ampere) dan besaran listrik lain sesuai dengan featur dari KWH digital terebut.
Dengan fungsi yang lebih fleksibel, Saat ini dari pihak PLN pun sudah mulai migrasi mengganti kWH jenis analog menjadi kWH digital untuk kepentingan tertentu yaitu untuk mendukung sistem pembayaran listrik pra bayar.
B. kWH Meter berdasarkan jumlah phase
Berdasarkan jumlah phase atau berdasarkan jenis sumber listrik dan beban listrik yang diukur, kWH meter terdiri dari 2 jenis:
1. kWH Meter 3 phase
Sesuai dengan namanya kWH Meter 3 phase atau 3 fasa berguna untuk mengukur konsumsi energi listrik sistem 3 phase. Ada nilai standar minimum kontrak daya yang menjadi acuan penyedia energi listrik untuk pengaplikasian kWH Meter jenis ini. Biasanya kWH Meter 3 phase diaplikasikan pada konsumen kelas industri.
Pada KWH jenis 3 phase
ini bisa dibagi lagi berdasarkan cara pemasangannya menjadi kWH
pengukuran langsung dan kWH Pengukuran tidak langsung. Untuk bahasan ini
tidak saya jelaskan pada artikel ini, mudah-mudahan bisa saya ulas di
artikel terpisah ya, tetap di blog listrik-praktis.com ini.
2. kWH Meter 1 phase
Sesuai dengan namanya kWH Meter 1 phase atau 1 fasa berguna untuk mengukur konsumsi energi listrik sistem 1 phase. Sistem 1 phase ini sangat umum digunakan pada instalasi tegangan rendah standar di Indonesia yaitu sistem 220Volt.
Nah, pada uraian selanjutnya saya akan khusus membahas jenis kWH Meter 1 phase digital yang perannya bisa digunakan untuk optimalisasi manajemen energi listrik yang bisa diterapkan untuk rumah, gedung, perkantoran bahkan industri.
KWH Meter untuk Manajemen Energi Lebih Baik
Sebelum membahas lebih jauh ada hal yang harus saya luruskan terlebih dahulu tentang aksesibilitas dan kepemilikan aset kWH meter yang terpasang pada konsumen atau pengguna listrik seperti yang terpasang di rumah masing-masing.
Kepemilikan kWH Meter yang menempel di dinding rumah kita adalah murni milik penyedia tenaga listrik dalam hal ini yaitu PLN. Dengan dasar tersebut maka akses kita untuk ngotak-ngatik kWH tersebut sangat dibatasi bahkan diproteksi. Kita tidak diijinkan membuka cover, mencopot atau memindahkan kWH apalagi berkeinginan mengganti kWH tersebut meskipun kWH pengganti lebih canggih dan dibeli dengan uang kita sendiri. Saya tegaskan sekali lagi tetap TIDAK BOLEH.
Otoritas
akses konsumen dan aset instalasi milik konsumen adalah hanya pada area
setelah kWH dan MCB kWH utama. Pada area milik konsumen tersebut
silahkan anda bisa mengkondisikan dengan penambahan komponen pembagi,
proteksi, modifikasi atau hal lainnya sesuai kebutuhan dan tentunya
dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi kelistrikan untuk menjaga
keamanan dan keselamatan instalasi anda dari bahaya kelistrikan.
Dari
penjelasan uraian diatas semoga anda paham bahwa kWH yang akan saya
bahas selanjutnya adalah jenis varian kWH yang sifatnya adalah sebagai
komponen tambahan untuk kepentingan tertentu, jadi bukan kWH transaksi
listrik antara konsumen dengan penyedia listrik ya, kecuali memang ada
kesepakatan tertentu dengan pihak penyedia listrik menjadi kWH
transaksi. Lalu untuk kepentingan apa pemsangan jenis kWH baru ini? Saya
akan bahas perlahan ya...
KWH Meter A9MEM2050
Berikut
ini adalah gambar dari kWH Meter A9MEM2050 yang akan saya bahas, secara
tampilan berbeda dengan kWH yang anda tahu secara umum, tetapi secara
fungsi sama saja bahkan memiliki kelebihan lain dengan featur yang
disediakan.
![]() |
kWH Meter A9MEM2050 Schneider |
KWH Meter A9MEM2050 merupakan kWH meter produksi schneider yang termasuk dalam kWH Meter seri iEM2050 yang merupakan pengukur fase tunggal yang mengukur energi maju dan mundur. Maju dan mundur ini adalah istilah yang mencerminkan kondisi arus listrik menuju ke arah mana.
Apa maksud dari energi maju dan mundur kWH?
Sebenarnya
istilah maju dan mundur yang diterapkan pada sebuah kWH Meter merupakan
istilah yang kurang populer. Istilah yang lebih familiar adalah import
kWH dan Eksport KWH. Definisi dari sisi pelanggan atau pengguna listrik,
Import = maju atau terima sedangkan eksport = mundur atau kirim. Loh,
apa iya pelanggan bisa kirim kWH atau kapan kWH ini aktif di mode
"mundur", bukankah selama ini pelanggan itu terima kWH atau mode kWH
selalu maju saja?
Jika anda beranggapan seperti pertanyaan tersebut diatas itu sangatlah wajar. Tetapi anda akan mulai beranggapan lain ketika saya mengatakan mungkinkah pelanggan mempunyai sumber listrik selain dari PLN? Jawabnya adalah mungkin banget.
Saya
kasih contoh saat ini sudah mulai menjamur sumber listrik EBT (Energi
Baru Terbarukan). EBT yang paling populer adalah PLTS Roof Top yaitu
sejenis solar sel yang merubah energi cahaya matahari menjadi energi
listrik. Dirumah atau gedung yang sudah aplikasi EBT ini khususnya
sistem ON Grid (terinterkoneksi dengan grid PLN) pemasangan kWH ini akan
menjadi sangat penting jika kWH Export dan Import tidak terfasilitasi
PLN, kita tetap akan mendapatkan informasi berapa listrik yang
ditransfer ke grid saat pemakaian listrik gedung sedang rendah.
Semua
pengukur dalam rangkaian kWH Meter seri iEM2050 sudah memenuhi standar
akurasi Kelas 1 atau Kelas B dan memiliki kualitas tinggi, keandalan,
dan kemampuan terjangkau dalam format yang ringkas dan mudah dipasang.
• Pengukuran energi aktif dan reaktif,
• 2 tarif dikonfigurasi melalui komunikasi Modbus,
• Keluaran pulsa,
• Layar LCD (pengukuran arus, tegangan, daya dan energi, dan konfigurasi dasar),
• Komunikasi melalui Modbus.
Untuk aplikasi, detail fitur, dan spesifikasi lengkap kWH Meter seri iEM2050, bisa dilihat lembar data teknis seri iEM2050 di web resmi produsennya yaitu di www.se.com.
Parameter Pengukuran kWH A9MEM2050
Berikut
ini akan saya jelaskan parameter-parameter elektrik yang bisa
ditampilkan oleh KWH Meter jenis A9MEM2050 yang menampilkan informasi
penting yang sangat berguna untuk proses analisa menuju manajemen energi
yang baik.
1. Active and reactive energy
Active energi yaitu energi listrik berupa daya nyata dikalikan waktu operasi. Satuan dari active energi ini adalah kWH. Sedangkan reactive energi adalah daya reaktif yang dikalikan waktu operasi. Satuan dari reactive energi ini adalah kVar. Untuk apa sih data ini?
kWH merupakan data informasi energi listrik yang dikonsumsi, sedangkan kWH merupakan data informasi sifat beban listrik yang disupply listrik apakah induktif, resistif, atau capasitif.
Kombinasi informasi dari kWH dan kVarH bisa kita olah untuk mendapatkan informasi tambahan yaitu capaian faktor daya atau cos phi secara harian atau bulanan. Untuk konsumen tertentu PLN mensyaratkan akumulasi cos phi pelanggan bulanan tidak boleh dibawah 0.85. Jika cos phi dibawah standard yang dipersyaratkan maka pelanggan akan terkena pinalty atau denda berupa kVarH berbayar.
Nah, Jika anda termasuk pelanggan yang terkena
regulasi cos phi (biasanya pelanggan industri atau gedung dengan kontrak
daya besar), maka anda akan bisa menganalisa kondisi cos phi beban dan
bisa menentukan strategi untuk memperbaiki inilai cos phi tersebut
salahsatu caranya dengan aplikasi instalasi bank capasitor.
2. Active and reactive power
Active
power dinyatakan dalam satuan Watt atau kilo Watt. Ini adalah daya
nyata yang dipakai peralatan listrik yang bisa dimonitor secara real
time. Begitupun dengan reactive power dinyatakan dalam satuan Var atau
kilo Var. Ini adalah daya reaktif peralatan listrik yang bisa dimonitor
secara real time.
Dari data real time ini anda bisa memonitor kondisi aktual konsumsi listrik peralatan anda. Anda pun bisa melakukan trial untuk pengkondisian beban listrik yang dapat dimonitor hasilnya secara real time sehingga didapatkan popla optimasi pemakaian listrik yang lebih efektif dan efisien.
3. Power factor
Power factor atau dikenal juga sebagai cos phi merupakan faktor daya yang menggambarkan hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya semu. Untuk lebih jelasnya anda bisa baca tentang segitiga daya listrik di artikel lain blog ini, silahkan search.
Power factor menyimpulkan kepada pengguna listrik tentang sifat beban yang disupply listrik apakan leading (capasitif), laging (induktif) atau resistif (saat ini sifat resistif kemungkinannya kecil). Pada umumnya total beban sebuah pelanggan dengan variasi beban elektroniknya adalah lebih bersifat induktif.
Data ini diperlukan untuk menganalisa seberapa efektifkah perbaikan daya yang anda lakukan terkait dengan regulasi yang ada dari penyedia listrik seperti yang saya bahas di poin sebelumnya. Anda bisa menganalisa lebih lanjut dengan tampilan data power factor yang sifatnya real time ini terhadap besarnya capasitor bank atau alat perbaikan daya yang anda pasang.
Nilai power factor yang kecil
atau jelek bisa berimbas pada kualitas tegangan listrik yang jelek pula.
Ini sangat mempengaruhi kualitas listrik yang dipakai. Nilai power
factor ini juga bisa jadi referensi proteksi pembatas arus yang bisa
kita desain atau kita rencanakan sehingga didapatkan sistem yang aman
dan handal.
4. Current
Current
adalah arus listrik dalam satuan Ampere yang diserap beban listrik.
parameter Ampere pada kWH Meter ini sifatnya bisa dimonitor secara real
time juga. Dari pembacaan arus ini anda bisa memprediksi kondisi over
load yang bisa mematikan supply listrik.Sebelum terjadi over load anda
bisa mengkondisikan pola operasi beban listrik anda ataupun seting
proteksi over load yang sesuai.
5. Voltage
Voltage
adalah tegangan listrik dalam satuan Volt yang disediakan penyedia
listrik sebagai tegangan kerja bagi peralatan listrik di konsumen.
Parameter Volt pada kWH Meter ini sifatnya bisa dimonitor secara real
time juga. Dari pembacaan Volt ini anda bisa menganalisa kualitas
listrik yang anda pakai terhadap optimalisasi kerja peralatan listrik,
bisa juga menjadi parameter ukur seberapa efektifkan perbaikan tegangan
listrik ketika anda mengaplikasikan peralatan perbaikan faktor daya
seperti yang sudah saya bahas di poin sebelumnya.
6. Frequency
Frequency
listrik dinyatakan dengan satuan Hertz atau Hz. Standar nasional
indonesia. frequency listrik kita ada di nilai 50Hz. Maka sudah bisa
dipastikan bahwa semua peralatan listrik yang ada di Indonesia atau yang
anda miliki pastinya mengikuti standard ini yaitu 50 Hz. Parameter Hz
pada kWH Meter ini sifatnya bisa dimonitor secara real time juga. Pada
dasarnya dengan sitem grid penyedia energi listrik yang besar dan
handal, frequensi tidak menjadi isu penting bagi pelanggan.
Saya
tidak bisa membahas panjang tentang besaran ini karena butuh ruang
artikel yang cukup lebar, semoga bisa saya bahas di artikel terpisah ya.
kWH A9MEM2050 sebagai kWH pembanding
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kWH ini tidak bisa digunakan menggantikan kWH PLN yang ada karena kWH PLN adalah kWH transaksi yang secara regulasi dan kepemilikan aset, kWH tersebut milik PLN dan sebagai dasar transaksi penyedia listrik dan pengguna listrik.
Oleh karena itu, aplikasi penggunaan kWH A9MEM2050 adalah sifatnya sebagai kWH tambahan yang berfungsi diantaranya sebagai kWH pembanding terhadap kWH transaksi penyedia listrik sehingga jika ada abnormal faktor koreksi terhadap kWH transaksi penyedia listrik, anda bisa mengadukan hal ini kepada pihak penyedia listrik untuk dilakukan kalibrasi kWH didasarkan validitas data kWH lain yang anda miliki. Kerugian pembacaan listrik yang keliru bisa anda hindari lebih dini.
Selain manfaat diatas, pemasangan kWH A9MEM2050 dengan feature tamoilan informasi besaran listrik yang sudah saya jelaskan diatas memungkinkan anda melakukan manajemen energi yang lebih baik. Terlebih lagi pada kWH ini memungkinkan juga komunikasi data dengan software khusus sehingga pengolahan data profile beban bisa anda dapatkan dengan baik dan terstruktur sehingga diperoleh kajian yang lebih efektif dan sistematis terkait manajemen energi listrik lebih baik.
Demikian artikel
tentang kWH Meter untuk manajemen energi lebih baik, semoga menjadi
informasi tambahan yang berguna bagi anda. Terimakasih.
Wassalam.
Posting Komentar untuk "KWH Meter untuk Manajemen Energi Lebih Baik"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!