Teorema Thevenin, Mudah!
Untuk mengetahui gambaran tentang apa itu Teorema Thevenin, berikut saya kutipkan pernyataan dari sebuah sumber terpercaya : wikipedia.org tentang Teorema Thevenin tersebut, semoga kutipan dari sumber ini menjadi langkah awal bagi anda untuk mengetahui cara memahami Teorema Thevenin dengan mudah.
Dari kutipan diatas semoga anda mulai mendapatkan sedikit gambaran tentang Teorema Thevenin yang saya maksudkan. Selanjutnya untuk memahami lebih dalam lagi saya akan sertakan contoh rangkaian DC yang akan dianalisa dengan menggunakan teorema Theven ini. Sebelumnya saya sarankan untuk mengetahui terlebih dahulu tentang konsep analisa rangkaian menggunakan hukum kirchhoff pada postingan saya sebelumnya : mengenal dan memahami hukum kirchhoff dengan mudah karena contoh rangkaian yang akan dibahas adalah menggunakan rangkaian serta nilai besaran yang sama dengan maksud agar anda bisa membandingkan antara penyelesaian analisa rangkaian menggunakan full hukum Kirchhoff saja dibandingkan dengan analisa rangkaian menggunakan Teorema Thevenin yang dikombinasikan dengan hukum Kirchoff sebagai pendukungnya, sehingga anda bisa menyimpulkan penyelesaian mana yang lebih mudah, atau anda punya alternatif pembanding dalam menyelesaikan analisa suatu rangkaian sehingga bisa lebih yakin kebenarannya.
Dari gambar rangkaian diatas, tentukan besarnya arus I1, I2, I3 ?
Solusi :
Tentukan prediksi arah mengalirnya arus I1, I2, I3 kemudian lepas sumber arus dan beban R2 sebelah kanan untuk mendapatkan tegangan Thevenin ( Vth ) dan Resistansi Thevenin ( Rth )
Vth bisa dengan mudah kita dapatkan dengan melepas sumber arus dan beban R2 sebelah kanan ( lihat garis putus-putus gambar diatas ), sehingga akan gambar rangkaian menjadi seperti dibawah ini :
Sebelum menghitung Vth maka harus diketahui terlebih dahulu besarnya arus I pada gambar rangkaian diatas :
I = V1 / ( R1+R2 ) -----> ket : R1 dan R2 dijumlahkan karena dengan sumber tegangan V1, R1 dan
R2 tersusun seri sehingga R total adalah R1 + R2
I = 6V / ( 10 + 30 ) Ohm
I = 0,15 Amper
Sehingga Vth = R3 * I
= 30 Ohm * 0,15 Amper
Vth = 4,5 Volt
Setelah diketahui besarnya V Thevenin ( Vth ) selanjutnya kita akan menghitung besarnya R Thevenin ( Rth ) untuk membentuk rangkaian ekuivalen Thevenin.
Dari rangkaian diatas maka Rth adalah besarnya nilai R yang dilihat dari titik A dan B ketika sumber tegangan / sumber arus di-non aktif kan sehingga nilai Rth = R1 // R3 ---> dibaca : R1 paralel R3.
Rth = ( R1*R3 ) / ( R1 + R3 )
= ( 10 Ohm * 30 Ohm ) / ( 10 Ohm + 30 Ohm )
Rth = 7,5 Ohm
Setelah mendapatkan nilai Vth dan Rth, maka didapatkanlah rangkaian ekuivalen Thevenin seperti berikut ini :
Mari kita gunakan hukum Kirchhoff KVL untuk rangkaian diatas :
Vth - V2 + I2 ( R2 + Rth ) = 0
4,5 V - 9 V + I2 ( 20 Ohm + 7,5 Ohm ) = 0
I2 (27,5 Ohm) = 4,5 V
I2 = 0,1636 Amper
Selanjutnya mari kita tentukan besarnya V di tritik A dan B ( VAB ) untuk menghitung nilai arus I3
Ingat !!! Vth tidak sama dengan VAB
Dari rangkaian diatas VAB bisa ditemukan dengan 2 cara :
1) dengan mengacu pada Vth, maka :
VAB = Vth - Rth . (-I2) ---> nilai I2 negatif karena terhadap Vth loop arus akan melawan arah I2
VAB = 4,5 V - 7,5 Ohm ( - 0,1636 A)
VAB = 5,727 Volt
2) Dengan mengacu pada V2, maka :
VAB = V2 - R2 . ( I2 ) ---> nilai I2 positif karena terhadap V2 loop arus sudah sesuai arah I2
VAB = 9 V - 20 Ohm ( 0,1636 A )
VAB = 5,727 Volt
Setelah diketahui VAB, mari kita kembali ke rangkaian asli kembali :
I3 = VAB / R3
I3 = 5,727 V / 30 Ohm
I3 = 0,1909 Amper
Untuk menentukan besarnya arus I2 mari kita gunakan hukum Kirchhoff KCL
I1 + I2 - I3 = 0
I1 = I3 - I2
I1 = 0,1909 A - 0,1636 A
I1 = 0,0273 Amper
Jadi, dengan menggunakan Teorema Thevenin, anda akan mendapatkan rangkaian ekuivalen yang lebih sederhana untuk dianalisa dan nilai arus I1, I2 dan I3 yang didapat ternyata besarnya sama persis dengan metode analisa rangkaian yang menggunakan hukum kirchhoff dengan banyak loop arus serta persamaan matematis yang harus dieliminasi dan di substitusi. Silahkan cek kembali proses perhitungan di artikel saya yang lain ( mengenal dan memahami hukum kirchhoff dengan mudah & Cara Memahami Teorema Norton dengan Mudah ) dan bandingkan sendiri mana yang lebih mudah... :)
Demikianlah artikel singkat tentang cara memahami Teorema Thevenin dengan mudah. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.
Pengertian Teorema Thevenin
Teorema Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk analisis sirkuit listrik.[1] Teorema Thevenin menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan sirkuit ekuivalen yang hanya mengandung sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang terhubung secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan tegangan pada beban tidak berubah.[1] Sirkuit baru hasil dari aplikasi teorema Thevenin disebut dengan sirkuit ekuivalen Thevenin.[1] Teorema ini dinamakan sesuai dengan penemunya, seorang insinyur berkebangsaan Perancis, M. L. Thévenin.[1]
Ditentukan sebuah jaringan listrik seperti pada gambar dan bagian dalam kotak hitam yang akan dicari sirkuit ekuivalennya; nilai sumber tegangan
pada sirkuit ekuivalen Thevenin didapatkan dengan melepaskan resistor
beban di antara terminal A dan B lalu dihitung besar tegangan sirkuit
terbuka di antara kedua terminal tersebut.[2] Sedangkan nilai resistor pengganti
dapat dihitung dengan mematikan semua sumber tegangan dan arus lalu dihitung nilai ekuivalen resistansi di antara terminal A dan B.[2]
Penggunaan utama dari teorema Thevenin adalah menyederhanakan sebagian besar dari sirkuit dengan sirkuit ekuivalen yang sederhana.[3]
Keterangan Referensi :
[1] ^ a b c d (Inggris)Irwin, J. David; Kerns, David V., Jr. Introduction to Electrical Engineering (dalam Inggris) (1 ed.). Prentice Hall. p. 70-77. ISBN 978-0023599309.
[2] ^ a b (Inggris)"Thevenin's Theorem". AllAboutCircuits.com.
[3] ^ (Inggris)Hayt, William Hart; Kemmerly, Jack; Durbin, Steven (2007). Engineering Circuit Analysis (dalam Inggris) (7th ed.). McGraw-Hill Higher Education. p. 139-143. ISBN 978-0-07286611-7.
![]() |
Ilustrasi sirkuit ekuivalen Thevenin |
Ditentukan sebuah jaringan listrik seperti pada gambar dan bagian dalam kotak hitam yang akan dicari sirkuit ekuivalennya; nilai sumber tegangan


Penggunaan utama dari teorema Thevenin adalah menyederhanakan sebagian besar dari sirkuit dengan sirkuit ekuivalen yang sederhana.[3]
Keterangan Referensi :
[1] ^ a b c d (Inggris)Irwin, J. David; Kerns, David V., Jr. Introduction to Electrical Engineering (dalam Inggris) (1 ed.). Prentice Hall. p. 70-77. ISBN 978-0023599309.
[2] ^ a b (Inggris)"Thevenin's Theorem". AllAboutCircuits.com.
[3] ^ (Inggris)Hayt, William Hart; Kemmerly, Jack; Durbin, Steven (2007). Engineering Circuit Analysis (dalam Inggris) (7th ed.). McGraw-Hill Higher Education. p. 139-143. ISBN 978-0-07286611-7.
Dari kutipan diatas semoga anda mulai mendapatkan sedikit gambaran tentang Teorema Thevenin yang saya maksudkan. Selanjutnya untuk memahami lebih dalam lagi saya akan sertakan contoh rangkaian DC yang akan dianalisa dengan menggunakan teorema Theven ini. Sebelumnya saya sarankan untuk mengetahui terlebih dahulu tentang konsep analisa rangkaian menggunakan hukum kirchhoff pada postingan saya sebelumnya : mengenal dan memahami hukum kirchhoff dengan mudah karena contoh rangkaian yang akan dibahas adalah menggunakan rangkaian serta nilai besaran yang sama dengan maksud agar anda bisa membandingkan antara penyelesaian analisa rangkaian menggunakan full hukum Kirchhoff saja dibandingkan dengan analisa rangkaian menggunakan Teorema Thevenin yang dikombinasikan dengan hukum Kirchoff sebagai pendukungnya, sehingga anda bisa menyimpulkan penyelesaian mana yang lebih mudah, atau anda punya alternatif pembanding dalam menyelesaikan analisa suatu rangkaian sehingga bisa lebih yakin kebenarannya.
Contoh Soal Rangkaian Teorema Thevenin
![]() |
Contoh Soal Teorema Thevenin |
Dari gambar rangkaian diatas, tentukan besarnya arus I1, I2, I3 ?
Solusi :
Tentukan prediksi arah mengalirnya arus I1, I2, I3 kemudian lepas sumber arus dan beban R2 sebelah kanan untuk mendapatkan tegangan Thevenin ( Vth ) dan Resistansi Thevenin ( Rth )
![]() | |
Asumsi arah arus I1, I2, I3 |
"
pada sirkuit ekuivalen Thevenin didapatkan dengan melepaskan resistor
beban di antara terminal A dan B lalu dihitung besar tegangan sirkuit
terbuka di antara kedua terminal tersebut."

Vth bisa dengan mudah kita dapatkan dengan melepas sumber arus dan beban R2 sebelah kanan ( lihat garis putus-putus gambar diatas ), sehingga akan gambar rangkaian menjadi seperti dibawah ini :
![]() |
rangkaian untuk menghitung Vth |
Sebelum menghitung Vth maka harus diketahui terlebih dahulu besarnya arus I pada gambar rangkaian diatas :
I = V1 / ( R1+R2 ) -----> ket : R1 dan R2 dijumlahkan karena dengan sumber tegangan V1, R1 dan
R2 tersusun seri sehingga R total adalah R1 + R2
I = 6V / ( 10 + 30 ) Ohm
I = 0,15 Amper
Sehingga Vth = R3 * I
= 30 Ohm * 0,15 Amper
Vth = 4,5 Volt
Setelah diketahui besarnya V Thevenin ( Vth ) selanjutnya kita akan menghitung besarnya R Thevenin ( Rth ) untuk membentuk rangkaian ekuivalen Thevenin.
![]() |
Rangkaian untuk menghitung Rth |
"
dapat dihitung dengan mematikan semua sumber tegangan dan arus lalu
dihitung nilai ekuivalen resistansi di antara terminal A dan B."

Dari rangkaian diatas maka Rth adalah besarnya nilai R yang dilihat dari titik A dan B ketika sumber tegangan / sumber arus di-non aktif kan sehingga nilai Rth = R1 // R3 ---> dibaca : R1 paralel R3.
Rth = ( R1*R3 ) / ( R1 + R3 )
= ( 10 Ohm * 30 Ohm ) / ( 10 Ohm + 30 Ohm )
Rth = 7,5 Ohm
Setelah mendapatkan nilai Vth dan Rth, maka didapatkanlah rangkaian ekuivalen Thevenin seperti berikut ini :
![]() |
Rangkaian ekuivalen Thevenin |
Mari kita gunakan hukum Kirchhoff KVL untuk rangkaian diatas :
" Jumlah aljabar dari semua tegangan dalam sebuah loop tertutup sama dengan nol "
Vth - V2 + I2 ( R2 + Rth ) = 0
4,5 V - 9 V + I2 ( 20 Ohm + 7,5 Ohm ) = 0
I2 (27,5 Ohm) = 4,5 V
I2 = 0,1636 Amper
Selanjutnya mari kita tentukan besarnya V di tritik A dan B ( VAB ) untuk menghitung nilai arus I3
Ingat !!! Vth tidak sama dengan VAB
Dari rangkaian diatas VAB bisa ditemukan dengan 2 cara :
1) dengan mengacu pada Vth, maka :
VAB = Vth - Rth . (-I2) ---> nilai I2 negatif karena terhadap Vth loop arus akan melawan arah I2
VAB = 4,5 V - 7,5 Ohm ( - 0,1636 A)
VAB = 5,727 Volt
2) Dengan mengacu pada V2, maka :
VAB = V2 - R2 . ( I2 ) ---> nilai I2 positif karena terhadap V2 loop arus sudah sesuai arah I2
VAB = 9 V - 20 Ohm ( 0,1636 A )
VAB = 5,727 Volt
Setelah diketahui VAB, mari kita kembali ke rangkaian asli kembali :
I3 = 5,727 V / 30 Ohm
I3 = 0,1909 Amper
Untuk menentukan besarnya arus I2 mari kita gunakan hukum Kirchhoff KCL
" jumlah aljabar semua arus pada titik percabangan sama dengan nol "
I1 + I2 - I3 = 0
I1 = I3 - I2
I1 = 0,1909 A - 0,1636 A
I1 = 0,0273 Amper
Jadi, dengan menggunakan Teorema Thevenin, anda akan mendapatkan rangkaian ekuivalen yang lebih sederhana untuk dianalisa dan nilai arus I1, I2 dan I3 yang didapat ternyata besarnya sama persis dengan metode analisa rangkaian yang menggunakan hukum kirchhoff dengan banyak loop arus serta persamaan matematis yang harus dieliminasi dan di substitusi. Silahkan cek kembali proses perhitungan di artikel saya yang lain ( mengenal dan memahami hukum kirchhoff dengan mudah & Cara Memahami Teorema Norton dengan Mudah ) dan bandingkan sendiri mana yang lebih mudah... :)
Demikianlah artikel singkat tentang cara memahami Teorema Thevenin dengan mudah. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.
Wassalam.
4 komentar untuk "Teorema Thevenin, Mudah!"
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!