Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Perbedaan Rumus Daya Watt dan VA untuk Pemula

Istilah Watt dan VA bagi orang orang yang awam listrik mungkin sering didengar khususnya istilah ini mereka dengar berkaitan dengan satuan listrik yang ada dirumah. Untuk orang-orang yang mempunyai basic listrik istilah ini tentunya sudah tidak asing lagi meskipun tidak sedikit juga yang masih keliru menerapkan dan memahami istilah ini. Dalam artikel ini saya sangat mengharapkan agar orang awam ataupun pemula dalam dunia kelistrikan sama-sama bisa mengerti dan paham dengan bahasa yang bisa sama-sama untuk dimengerti dalam memahami perbedaan rumus daya Watt dan VA untuk pemula khususnya.

Watt dan VA Persepsi PLN dan Konsumen


Ketika berkaitan tentang pembicaraan kontrak KWH antara konsumen dan PLN, maka parameter yang akan kita dengar adalah VA bukan Watt.  apakah VA sama saja dengan WAtt? Jelas sangat berbeda sekali. Secara rumus listriknya saja beda. Yang penasaran dengan penjelasan teoritisnya bisa mampir ke artikel ini : "Cara Memahami dengan Mudah Konsep Segitiga Daya", tetapi bagi anda pembaca yang masih sangat awam dengan dunia kelistrikan mudah-mudahan saya bisa menjelaskannya di artikel ini dengan bahasa yang lebih sederhana dan bisa dipahami meskipun hanya gambaran sedikit saja.

Mari kita kembali ketopik semula. Kontrak KWH PLN dengan anda selaku konsumen adalah dalam satuan VA ( bukan Watt ), contoh 900 VA, 1300 VA, dan sebagainya. Sedangkan istilah yang lebih familiar ditelinga anda adalah Watt. Saat anda membeli kulkas, TV, dan peralatan listrik lain, Watt adalah salah satu parameter yang anda pegang untuk mengetahui apakah nantinya kapasitas listrik dirumah bisa menyesuaikan dengan peralatan yang anda beli, sehingga tak jarang para konsumen menyimpulkan sendiri kontrak yang sebelumnya disepakati dengan PLN yaitu VA adalah sama saja dengan Watt. 900 VA adalah sama dengan 900 Watt, 1300 VA adalah sama dengan 1300 Watt, padahal hal tersebut jelas keliru. Mari kita bahas perlahan.

Secara rumus daya, Watt = I x V cos phi, sedangkan VA = I x V, tetapi mari kita bahas dari sudut pandang berbeda agar bisa lebih memahami substansi dari Watt dan VA sehingga perbedaannya lebih jelas dipahami.

Watt dan VA dengan Analogi Minuman B!r


Analogi sebuah minuman b!r dalam gelas lengkap dengan busanya tampaknya masih menjadi analogi yang paling mudah dipahami menurut saya, anda pun semoga bisa mulai mendapat gambaran sehingga nantinya sudah bisa membedakan antara Watt dan VA tersebut.

Segitiga daya analogi b!r
B33r analogy via packetpower.com

Watt dalam gambar diatas diwakili oleh satuan kW dengan analogi air b!r merupakan "Real Power" atau daya nyata yang benar-benar dikonsumsi dan dibutuhkan oleh peralatan listrik kita atau dianalogikan sebagai air b!r yang pada konteks ini diperlukan untuk diminum. Daya nyata inilah yang dihitung pake KWH meter dan yang anda bayar ke PLN. Sedangkan VA dalam gambar diatas diwakili satuan kVA dengan analogi air b!r berikut busa nya merupakan penjumlahan dari daya nyata (kW) / analogi air b!r + "Reactive Power" atau daya reaktif (kVAR) / analogi busa dari b!r yang muncul hanya sebagai efek dari sifat b!r. Busa b!r ini bisa disebut sebagai daya listrik yang tidak dibutuhkan atau pada gambar diatas disebut "wasted electricity". Sekarang muncul pertanyaan baru, apa itu daya reaktif (kVAR)?

Daya reaktif yang dianalogikan sebagai busa dari air b!r adalah daya yang diserap oleh peralatan listrik yang memiliki sifat induktif. Sama halnya dengan busa b!r yang muncul karena sifat b!r, dan busa dari b!r ini tidak dibutuhkan untuk diminum. Begitu juga dengan daya reaktif yang muncul karena sifat beban induktif. Sifat induktif ini identik dengan peralatan listrik yang memiliki komponen berupa lilitan didalamnya, contoh: Elemen pemanas pada setrika listrik ataupun penanak nasi atau pada kompor listrik, motor kompresor pada AC dan kulkas, ballast pada lampu, komponen elektronik pada televisi, dan banyak lagi. Daya reaktif ini tidak bisa dihindarkan dari peralatan listrik rumah kita, dan mulai sekarang tidak ada salahnya anda mulai "dipaksa" untuk mengetahuinya karena memang tidak bisa dipisahkan ketika kita ingin memahami Watt dan VA. Lalu apa pengaruh daya reaktif ini bagi konsumen rumah? bagaimana hubungan daya reaktif ini dengan VA kontrak PLN dan Watt pemakaian rumah?

Yuk kita lihat kembali analogi b!r pada gambar dibawah ini :


Penjelasan analogi b!r terhadap daya listrik
Penjelasan analogi b!r terhadap daya listrik

Ket analogi :

Gelas b!r = Daya kontrak PLN (VA) / Daya Semu
Air b!r = Daya Nyata (Watt)
Busa b!r = Daya Reaktif (VAR)

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa VA adalah daya kontrak PLN dengan konsumen, dianalogikan dengan kapasitas gelas yang didalamnya memuat air b!r ( daya nyata Watt ) dan busa b!r ( daya reaktif VAR ). Artinya PLN membatasi pemakaian listrik konsumen dengan kapasitas daya kontrak yang dianalogikan sebesar gelas b!r tersebut. Jika air b!r berikut busanya melebihi kapasitas gelas tersebut maka akan ada tumpahan b!r, dalam kejadian aktual inilah yang menyebabkan MCB di KWH kita "ngejeglek" atau bahasa listriknya trip. Agar MCB KWH kita tidak trip atau b!r dan busa dalam gelas tidak tumpah karena melebihi kapasitas maka konsumen bisa mengatur proporsional antara air b!r ( daya nyata Watt ) dengan busa b!r ( daya rektif VAR ).

3 Poin Analogi b!r yang Bisa Terjadi


Setidaknya ada 3 poin yang mungkin terjadi yang bisa kita pelajari dari analogi miniman b!r ini yaitu :

1.Dengan kapasitas gelas yang sama, busa b!r yang banyak akan membuat air b!r menjadi sedikit untuk menghindari kelebihan kapasitas gelas.

Artinya : Jika daya reaktif VAR beban dirumah besar maka kapasitas daya nyata Watt yang bisa disedot dari PLN menjadi kecil. Jadi tidak perlu heran lagi jika anda sudah menghitung jumlah Watt peralatan listrik dirumah misalnya cuma 800 Watt pada kontrak KWH 900 VA, ternyata MCB di KWH sudah "ngejeglek" atau trip. Itu disebabkan karena daya reaktif VAR peralatan listrik dirumah terlalu besar.

2. Dengan kapasitas gelas yang sama, busa b!r yang sedikit akan membuat jumlah air b!r menjadi banyak menyesuaikan dengan kapasitas maksimal gelas.

Artinya : Jika daya reaktif VAR beban dirumah kecil maka kapasitas daya nyata Watt yang bisa disedot dari PLN menjadi besar. Pada kondisi ini kejadian poin 1 diatas tidak akan terjadi, ketika anda sudah menghitung jumlah Watt peralatan listrik dirumah misalnya cuma 800 Watt pada kontrak KWH 900 VA, MCB di KWH akan aman-aman saja. Tetapi jika jumlah Watt pemakaian bertambah menjadi 900 Watt pada kontrak 900 VA, dapat dipastikan MCB di KWH sudah "ngejeglek" atau trip, karena masih terdapat daya reaktif VAR meskipun kecil yang jika dijumlahkan dengan daya nyata 900 Watt tersebut akan melebihi kapasitas KWH 900 VA.

3. Dengan kapasitas gelas yang sama, tanpa busa b!r akan membuat jumlah air b!r sama dengan kapasitas gelas.

Artinya : Jika daya reaktif VAR bisa dihilangkan ( = nol ), maka kapasitas daya nyata Watt yang bisa disedot dari PLN akan sama dengan kapasitas daya kontrak KWH PLN / daya semu VA. Jadi jika kejadian pada poin 2 terjadi yaitu pemakaian daya nyata dirumah 900 Watt pada kontrak KWH 900 VA, pada kondisi ini MCB di KWH akan aman-aman saja.

Dari ketiga poin diatas yang paling mungkin dilakukan untuk mengoptimalkan kapasitas daya nyata Watt yang bisa disedot dari PLN adalah kondisi no. 2 yaitu memperkecil daya reaktif VAR dengan pemasangan alat tertentu pada instalasi rumah yang biasa dinamakan sebagai kompensator. ( yang penasaran memahami penjelasan kompensator tersebut bisa baca artikel : " Kontroversi Alat Penghemat Listrik " )

Adapun poin 3 adalah kondisi paling ideal dan fakta dilapangan kondisi ini hampir jarang terjadi, kecuali memang sudah ada penerapan teknologi kontrol kompensator ( khusus untuk instalasi dirumah ) yang cukup canggih dan responsif menghilangkan daya reaktif VAR menjadi nol.


Demikian penjelasan tentang memahami perbedaan rumus daya Watt dan VA untuk pemula, semoga bagi anda yang kebetulan memang masih pemula dalam dunia kelistrikan bisa cukup memahami. Semua kekurangan dalam artikel ini semata-mata adalah keterbatasan pribadi. Saran, masukan ataupun koreksi silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.


Wassalam.

18 komentar untuk "Memahami Perbedaan Rumus Daya Watt dan VA untuk Pemula"

  1. mungkin garis kva nya cukup sampai tinggi gelas, sementara busa yang melebihi gelas dianggap sebagai kelebihan pemakaian beban berikut wasted electricity nya. karena gelas tersebut dianalogikan sebagai kapasitas kontrak dari pln.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, betul sekali, melebihi gelas adalah representasi dari trip nya MCB utama di KWH sebagai pembatas arus dari PLN

      Hapus
    2. 900VA=0.9kVA
      S=VxI=0.9kVA
      P=VxIxCosPhi
      Umumnya cosphi 85-95%
      P=SxCosPhi
      P=0.9x95%=0.855kW

      kWh itu satuan utk mnghitung pmakaian daya dalam stuan waktu.

      Hapus
  2. assalamualaikum pak mau tanya. kalau mencari MVAsc (MVA hubung singkat) gimana caranya yah? kalau di detail spec trafo tidak di ketahui? kemudian perbedaannya dengan MVA trafo (MVA utk kapasitas trafo) apa? apakah MVAsc dgn MVA yg tercantum di trafo itu sama? mohon penjelasannya terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum salam wr wb, untuk penjelasan mencari MVAsc saya rekomendasikan baca artikel di sini --> http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2013/04/short-circuit-calculation-using-mva.html
      MVA yang tercantum pada name plate trafo adalah kapasitas MVA trafo max dibebani, artinya jika trafo dibebani melebihi MVA max tersebut maka proteksi over load harus bekerja untuk melindungi trafo bekerja diluar kapasitasnya.
      MVA di trafo dengan MVAsc trafo jelas jauh berbeda, MVAsc biasanya digunakan untuk analisa kemampuan trafo terhadap gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di area atau line jalur trafo tersebut.

      Semoga membantu.

      Hapus
  3. tinggal jejak semangat mas informasinya dan perumpamaannya sangat berguna :))

    BalasHapus
  4. terima kasih, sangat bagus analoginya sehingga mudah dipahami

    BalasHapus
  5. bertahun tahun mencari penjelasan dari teman teman tapi baru kali ini saya mendapat penjelasan yang benar benar membuat saya mengerti.. terima kasihhhhhhh penjelasanya... semoga barokah ilmunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terimakasih apresiasi dan doanya buat pembaca semua... :)

      Hapus
  6. mau tanya jika kebutuhan listrik sebesar 2800 watt. harus berapa VA ya.
    makasih :)

    BalasHapus
  7. 🙏🙏🙏 thank you berat gan

    BalasHapus
  8. Saya ingin membeli Stabilizer dengan kapasitas 500 VA / 350 Watt. Apakah itu cukup untuk mengamankan listrik mesin cuci dengan daya 400 Watt ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak cukup, spesifikasi watt sumber / stabilizer harus sama atau lebih besar dibandingkan load (watt mesin cuci)

      Hapus
  9. Assalamualaikum.. syukron penjelasannya pak.. tetapi sya yg betul2 awwam kuadrat belum faham sama sekali.. apalagi pake analogi.. sya tmbah bingung.. heheh... sya hnya mau tau pak, kalau misal 1 Va berpa kWh yah pak..? Syukron

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam..
      VA adalah satuan daya semu, sedangkan kWh adalah satuan energi listrik yaitu daya nyata dikalikan waktu. konversi daya dijadikan energi tidak bisa dilakukan karena daya tidak memiliki unsur waktu seperti pada satuan energi (h=hours).

      Baiklah saya bantu bahas konversi VA ke kW saja ya, unsur waktu saya eliminasi.
      1VA = (1/1000) kW / cos phi.
      Apa itu cosphi? besarnya berapa? nampaknya perlu bahasan yang lebih panjang lagi dan bisa jadi tambah bingung, he..he..
      selamat belajar dengan referensi kelistrikan yang lain ya, semua berproses, jika sudah faham nanti bisa tahu dengan mudah...
      Mohon maaf atas keterbatasannya...:)

      Hapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!