Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menentukan Luas Penampang Kabel Instalasi, PUIL 2011

Bagaimana cara menentukan luas penampang kabel instalasi listrik untuk konsumsi listrik dirumah atau dipabrik anda? Untuk praktisi listrik pemula, pertanyaan ini akan kerap muncul ketika anda melakukan instalasi baru. Saya sendiri untuk kasus seperti ini biasanya cukup dengan katalog kapasitas hantar arus (KHA) kabel yang dipakai disesuaikan dengan perhitungan konsumsi listrik maksimum pada instalasi tersebut. KHA kabel harus diatas ampere listrik maksimum dari instalasi tersebut.

Ternyata apa yang saya lakukan dalam penentuan luas penampang kabel tidaklah sesederhana itu meskipun tidak full salah 100 persen ya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penentuan luas penampang dari kabel atau penghantar instalasi diantaranya adalah tegangan kerja, jenis beban listrik, jenis isolasi penghantar, penempatan penghantar dan suhu ambien tempat penghantar tersebut terinstalasi.

Mari kita bahas berdasakan standar listrik terupdate Indonesia saat tulisan ini dibuat yakni SNI PUIL 2011 yang pada dasarnya merujuk pula pada standar listrik internasional yang ada. Pembahasan saya batasi untuk nilai KHA pada tegangan kerja 230/400 (300)V sampai dengan max. 0.6/1KV (1.2KV). Untuk tegangan kerja diluar range tersebut pada PUIL 2011 tidak tercantum, silahkan anda berkonsultasi dengan pihak produsen kabel, biasanya pada katalog kabel sudah dicantumkan.

Tabel KHA (Kapasitas Hantar Arus) kabel / penghantar


Hal penting yang harus anda kuasai dalam penentuan luas penampang kabel adalah memahami pembacaan tabel KHA terus menerus yang terdapat pada PUIL 2011. Disini saya akan membatasi jenis kabel yang paling umum sering digunakan dalam instalasi tegangan rendah yaitu NYA (kabel tembaga pejal berinti tunggal), kabel NYM (kabel tembaga pejal berinti 3 atau lebih) dan kabel NYY mewakili kabel yang sering digunakan untuk instalasi outdoor atau instalasi daya motor listrik.

Simpanlah tabel dibawah ini sebagai panduan untuk anda agar tidak salah menentukan luas penampang kabel dalam perencanaan instalasi. Tabel saya ambil dari sumber SNI yang berlaku saat ini yaitu PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013

a. KHA Kabel NYA dan sejenisnya

KHA kabel NYA
Tabel KHA kabel NYA dan sejenisnya

b. KHA Kabel NYM dan sejenisnya

KHA kabel NYM
Tabel KHA kabel NYM dan sejenisnya

c. KHA Kabel NYY dan sejenisnya


KHA kabel NYY
Tabel KHA kabel NYY dan sejenisnya
Dari 3 tabel diatas saya akan memberikan contoh sederhana bagaimana cara membaca tabel KHA tersebut.

Contoh Kasus:

Sebagai seorang praktisi listrik anda sudah mulai merencanakan suatu instalasi dimana perhitungan beban listrik yang anda laksanakan ternyata ada pada angka 20 Ampere. Pemilihan kabel instalasi sudah anda tentukan yaitu kabel jenis NYM. Berapakah luas penampang kabel NYM yang akan anda pilih?

Penyelesaian:

Lihat kembali pada tabel KHA kabel NYM diatas apakah ada angka KHA 20 Ampere? Jika tidak ada bulatkan angka 20 Ampere ini ke nilai KHA diatasnya (jangan pembulatan ke angka dibawahnya, sangat beresiko). Berarti anda akan membulatkan nilai 20 Ampere ini ke nilai KHA  26 Ampere. Lihat pada tabel KHA kabel NYM kembali, pasangkan nilai KHA terus menerus 26 Ampere dengan luas penampang kabel pada kolom sebelah kirinya.

Dari tabel KHA kabel NYM tersebut, maka untuk nilai KHA terus menerus 26 Ampere anda akan mendapatkan nilai luas penampang kabel yaitu 2,5 mm^2.

Untuk penentuan KHA pengenal gawai proteksi serta hubungan KHA pengenal gawai proteksi terhadap KHA kabel serta nilai arus maksimum beban mudah-mudahan bisa saya ulas pada artikel selanjutnya. Saat ini anda cukup fokus pada cara penentuan luas penampang kabelnya saja agar didapatkan luas penampang kabel yang aman terhadap instalasi yang ada.

Pada dasarnya persoalan kasus diatas sudah selesai seperti pada penyelesaian yang telah diuraikan diatas. Tetapi sebagai seorang perencana dan pelaksana instalasi listrik, anda boleh berimprovisasi dalam penentuan besaran luas penampang kabel yang berbeda selama tidak keluar dari koridor panduan tabel diatas.

Sebagai contoh, karena anda memandang instalasi yang anda rancang kedepannya akan ada pertumbuhan beban yang banyak serta jarak kabel instalasi yang panjang, maka anda menentukan perhitungan KHA kabel dengan besaran persentase tertentu misalnya 125%. Sehingga dari arus beban yang anda hitung 20 Ampere maka KHA terus menerus anda kalikan dulu nilai 20 Ampere dengan 125% sehingga didapatkan KHA terus menerus yaitu 25 Ampere. Kalau anda merujuk pada tabel KHA kabel NYM diatas, nilai 25 Ampere bisa dibulatkan ke nilai 26 Ampere sehingga luas penampang kabel NYM yang diharapkan tetap pada nilai 2,5 mm^2.

Sebagai catatan, nilai 125% ini pada sebuah instalasi cahaya / penerangan sebetulnya tidak ada acuan khusus, hanya improvisasi dan pertimbangan seorang perencana instalasi saja, jika anda mau menggunakan angka 130% misalnya, silahkan saja selama dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, untuk instalasi motor listrik, nilai 125% dalam penentuan nilai KHA terus menerus kabel adalah suatu standar khusus yang harus dipatuhi. (lihat poin 2.2.8.3 pada PUIL 2011 halaman 51 yang berbunyi "KHA kabel (Iz) sesuai 510.5.3.1 adalah 125 % arus pengenal beban penuh motor (IB).
Menurut persamaan pada Ayat 433.1 maka arus pengenal GPHP harus ≤ Iz,biasanya nilainya diantara IB dan Iz
")

Untuk instalasi motor secara khusus semoga bisa saya bahas pada artikel berikutnya.

Cara berikutnya dalam menentukan luas penampang kabel ini (selain instalasi motor listrik) selain faktor kali dengan persentase tertentu adalah adalah dengan menaikan nilai luas penampang kabel atau KHA terus menerus kabel pada nilai satu tingkat diatasnya. Pada aplikasi dilapangan, saya banyak menemukan teknik seperti ini.

Sebagai contoh, pada kasus diatas anda sudah menentukan nilai luas penampang kabel untuk perhitungan beban maksimum 20 Ampere adalah 2,5 mm^2. Dengan cara ini, maka penentuan luas penampang kabel tidak lagi diangka 2,5 mm^2 tetapi anda naikan satu tingkat diatasnya yaitu 4 mm^2 (lihat kembali tabel KHA NYM diatas). Dengan begitu anda memiliki spare KHA terus menerus dengan total KHA di angka 34 Ampere, spare yang cukup luas untuk pengembangan instalasi kedepan tanpa mengganti kabel instalasi yang ada. Silahkan anda pilih teknik sesuai dengan kebutuhan anda.

Untuk penentuan luas penampang kabel jenis yang lain bisa anda lakukan dengan cara yang sama seperti kasus yang dicontohkan diatas dengan tabel KHA yang sesuai dengan jenis kabel instalasi yang dipakai.

Tabel faktor koreksi KHA

Penentuan luas penampang kabel berdasarkan tabel KHA diatas adalah pada kondisi ideal yaitu pada suhu ambien atau suhu sekitar penghantar pada nilai 30 deg C. Untuk kondisi suhu yang panas diatas 30 deg C, anda harus memasukan nilai faktor koreksi dalam penentuan KHA terus menerus kabel. Semakin panas suhu lingkungan sekitar kabel, maka semakin tinggi nilai penurunan KHA sebuah kabel atau penghantar.

Berikut ini adalah tabel faktor koreksi yang bisa anda jadikan panduan yang bersumber dari PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013.

Faktor koreksi KHA kabel
Tabel faktor koreksi KHA kabel

Untuk kabel NYA, NYM ataupun NYY merupakan kabel berinsulasi PVC, anda bisa lihat tabel K.52.3.2 diatas pada kolom ke 3.

Contoh kasus:

Kasus yang sama seperti persoalan sebelumnya diatas yaitu penentuan luas penampang kabel pada beban maksimum 20 Ampere menggunakan kabel NYM, tetapi lingkungan instalasi berada pada suhu ambien 40 deg C.

Penyelesaian:

Anda harus mulai menghitung KHA dengan memperhatikan tabel faktor koreksi diatas. Untuk KHA terus menerus 20 Ampere pada kondisi normal yaitu suhu ambien 30 deg C, maka didapatkan luas penampang 2,5 mm^2. Maka pada suhu ambien 40 deg C nilai KHA menerus pada tabel dikalikan faktor koreksi terlebih dahulu yaitu 87% (lihat tabel koreksi diatas pada 35 deg C < t <=40 deg C didapatkan faktor koreksi pada kolom bahan insulasi PVC 87%).

Maka, nilai KHA 26 Ampere pada tabel KHA kabel NYM, pada suhu 40 deg C akan mengalami penurunan menjadi 87% x 26 A = 22,62 A. Karena beban maksimun perhitungan sebelumnya adalah 20 Ampere maka pada suhu 40 deg C luas penampang 2,5 mm^2 masih layak digunakan dengan kemampuan KHA terus menerus sebesar 22,62 Ampere. Andai saja perhitungan beban maksimum anda sebelumnya ada pada nilai 24 Ampere misalnya, maka pada suhu 40 deg C anda harus menggunakan kabel NYM dengan luas penampang satu tingkat diatas suhu ambien 30 deg C yaitu 4 mm^2.

Untuk improvisasi nilai luas penampang kabel NYM pada suhu 40 deg C ini caranya hampir sama dengan contoh sebelumnya, hanya saja nilai KHA kabel terus menerus pada tabel anda turunkan menjadi 87% dari nilai sebenarnya terlebih dahulu.

Demikianlah artikel singkat tentang sekilas penentuan luas penampang kabel instalasi listrik sesuai PUIL 2011, semoga menjadi petunjuk yang bermanfaat bagi anda, saran, koreksi dan masukan silahkan meninggalkan jejak pada kolom komentar yang sudah disediakan.

Wassalam..

Pustaka:
- SNI 0225:2011 (PUIL 2011) 
- SNI 0225:2011/Amd 1:2013

8 komentar untuk "Cara Menentukan Luas Penampang Kabel Instalasi, PUIL 2011"

  1. Semoga dapat bermanfaat bagi siswa jurusan LISTRIK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas apresiasinya Pak Leo, semoga informasi yang ditampilkan di blog ini menjadikan keberkahan tersendiri bagi semua pihak yang berkontribusi.

      Hapus
  2. Pak, kalau mempertimbangkan kerapatan/kerenggangan kabel (misal kabel di stadion sepakbola), cara penentuan luas penampangnya gimana ya? trimakasih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kerapatan/kerenggangan kabel tidak berpengaruh pada luas penampang kabel, yang harus diperhatikan pada kondisi ini hanyalah metode penempatan kabel antara phasa satu dan lainnya harus mengikuti standard untuk menghindari panas kabel karena pengaruh induksi. standard silahkan baca di PUIL

      Hapus
  3. Trima kasih untuk penjelasan tentang penentuan ukuran kabel berdasarkan"KHA".Lebih menambah pengetahuan ttg kelistrikan...Thanks Pak😇😇

    BalasHapus
  4. Artikel yang sangat bermanfaat, saran saya semua isi artikel ini di buatkan buku nya pak, nanti saya yang jadi pembeli pertamanya. Semoga diberikan berkah artikel ini aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih apresiasinya pak. mudah2an bisa realisasi

      Hapus
  5. Terimakasih pak atas ilmunya 🙏

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!