Memahami Perbedaan Prinsip Kerja Timer On Delay dan Off Delay
TDR atau Timer Delay Relay adalah salah satu komponen listrik yang berfungsi sebagai saklar / kontak yang operasinya dijeda berdasarkan waktu yang disetting. Berdasarkan fungsinya TDR dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu TDR On Delay dan TDR Off Delay.
Kesalahan persepsi yang banyak terjadi adalah mendefinisikan prinsip kerja dari TDR On delay dan TDR Off delay. TDR On Delay banyak yang mengartikan sebagai kontak timer yang berfungsi On dengan hitungan waktu yang disetting (proses ON kontak menggunakan Delay waktu), sedangkan TDR Off Delay banyak yang mengartikan sebagai kontak timer yang berfungsi Off dengan hitungan waktu yang disetting (proses OFF kontak menggunakan Delay waktu). Hal ini adalah sebuah kekeliruan yang harus segera diluruskan.
Pada artikel ini saya akan mencoba memaparkan prinsip kerja dari TDR On Delay dan Off delay beserta perbandingan rangkaian yang dibuat sehingga jelas perbedaan antara TDR On Delay dan Off Delay dan bisa dipahami untuk aplikasi rangkaian kontrol lebih lanjut. Istilah TDR selanjutnya saya singkat penyebutannya dengan istilah "timer"
Berikut ini adalah gambar diagram kontrol dan timing diagram dari Timer On Delay sehingga bisa ditarik kesimpulan bagaimana prinsip kerja timer tersebut dengan penjelasan dalam bentuk timing diagram.
Pada diagram diatas, timer disetting 5 detik atau 5s dan kontak on delay yang saya pakai adalah kontak NO (normally open) dimana dalam keadaan timer on delay tidak operasi, kontak dari on delay tersebut bersipat open / terbuka. Arsiran pada baris "timer" pada timing diagram diartikan timer tersebut mulai aktif melakukan hitungan sesuai setingnya.
Action yang dilakukan pada diagram kontrol gambar (a) akan saya terjemahkan pada timing diagram gambar (b).
Kondisi pertama adalah push button (pb) ditekan selama 1s atau 1 detik, maka Timer On Delay langsung energize dan menghitung waktu dari 5s menuju 0s. Karena energize timer hanya berlangsung 1s maka hitungan Timer On Delay yang terjadi hanya 1s saja sehingga pada kondisi ini lampu masih belum operasi karena kontak Timer masih open belum berubah kondisi.
Kondisi kedua adalah push button ditekan selama 8s atau 8 detik, maka Timer On Delay langsung energize dan mulai menghitung waktu sesuai setingannya yaitu dari 5s menuju 0s. Saat 0s tercapai maka kontak dari Timer tersebut akan berubah kondisi menjadi close dan menyalakan lampu. Lampu akan mati kembali setelah 3s saat push button release / open / dilepas karena kontak dari Timer On Delay kembali open sehingga aliran arus menuju lampu terputus.
Kesimpulannya bahwa Timer On Delay akan bekerja dan menghitung waktu sesuai setingannya selama Timer tersebut energize. Dari pernyataan ini maka rangkaian kontrol timer seperti gambar diatas untuk sebuah Timer On Delay tidaklah cocok. Rangkaian dari Timer On Delay yang benar ketika dipasangkan dengan komponen push button adalah seperti rangkaian pada instalasi dasar kontaktor yaitu rangkaian self holding, baca artikelnya pada blog ini di "SELF HOLDING, instalasi dasar kontaktor", sehingga tak heran dalam realisasi rangkaian kontrolnya anda akan banyak menemukan instalasi Timer On Delay ini diparalel langsung dengan kontaktor, atau untuk Timer On Delay jenis pneumatic, Timer tersebut akan langsung ditempel pada body atas kontaktor.
Jika rangkaian self holding pada sebuah Timer On Delay tersebut tidak mungkin dilakukan, maka komponen yang cocok menggantikan push button adalah saklar / switch, sehingga sekali action pada saklar switch timer akan energize terus menerus dan melaksanakan perannya. Untuk meng Off kan fungsi timer anda tinggal menekan saklar / switch sekali lagi yaitu ke posisi Off.
Berikut ini adalah gambar diagram kontrol dan timing diagram dari Timer Off Delay sehingga bisa ditarik kesimpulan bagaimana prinsip kerja timer tersebut dengan penjelasan dalam bentuk timing diagram.
Sama halnya seperti pada diagram On delay sebelumnya, pada diagram diatas, timer disetting 5 detik atau 5s dan kontak off delay yang saya pakai adalah kontak NO (normally open) dimana dalam keadaan timer off delay tidak operasi, kontak dari off delay tersebut bersipat open / terbuka. Arsiran pada baris "timer" pada timing diagram diartikan timer tersebut mulai aktif melakukan hitungan sesuai setingnya.
Action yang dilakukan pada diagram kontrol gambar (a) akan saya terjemahkan pada timing diagram gambar (b) sama seperti halnya penjelasan pada Timer On Delay sebelumnya.
Kondisi pertama adalah push button (pb) ditekan selama 1s atau 1 detik, maka Timer Off Delay langsung energize dan kontak Timer Off Delay tersebut langsung berubah kondisi dari NO menjadi close sehingga lampu pun menyala. Pada kondisi ini Timer Off Delay tidak memulai menghitung waktu dari 5s menuju 0s, hanya energize dan merubah kondisi kontaknya saja tetapi fungsi timer untuk menghitung waktu tidak aktif. Ketika push button dilepas setelah 1s maka hitungan Timer Off Delay tersebut mulai aktif atau bekerja meskipun Timer Off Delay tersebut tidak terenergize. Ketika hitungan Timer Off Delay tercapai dari 5s menuju 0s maka kontak Timer Off Delay yang sudah berubah kondisi sejak awal dari NO menjadi Close akan berubah kembali ke posisi normalnya yaitu kembali open atau membuka sehingga lampu pun mati. Akumulasi lampu menyala pada kondisi pertama ini adalah total 6s atau 6 detik.
Kondisi kedua adalah push button ditekan selama 2s atau 2 detik, maka kembali lagi ke prinsip kerja Timer Off Delay seperti pada kondisi pertama yaitu Timer Off Delay langsung energize dan kontak Timer Off Delay tersebut langsung berubah kondisi dari NO menjadi close sehingga lampu pun menyala. Pada kondisi ini Timer Off Delay tidak memulai menghitung waktu dari 5s menuju 0s, hanya energize dan merubah kondisi kontaknya saja tetapi fungsi timer untuk menghitung waktu tidak aktif. Ketika push button dilepas setelah 2s maka hitungan Timer Off Delay tersebut mulai aktif atau bekerja meskipun Timer Off Delay tersebut tidak terenergize. Ketika hitungan Timer Off Delay tercapai dari 5s menuju 0s maka kontak Timer Off Delay yang sudah berubah kondisi sejak awal dari NO menjadi Close akan berubah kembali ke posisi normalnya yaitu kembali open atau membuka sehingga lampu pun mati. Akumulasi lampu menyala pada kondisi kedua ini adalah total 7s atau 7 detik, selisih 1 detik dari kondisi pertama disebabkan meneklan push button lebih lama 1 detik dari kondisi pertama.
Kesimpulannya bahwa Timer Off Delay akan bekerja dan menghitung waktu sesuai setingannya ketikaTimer tersebut mendapatkan impuls tegangan atau mengalami perubahan kondisi dari energize menjadi tidak energize. Selain itu pada Timer Off Delay berubahnya kontak Timer terjadi saat Timer Off Delay terenergize meskipun hitungan waktu pada Timer belum aktif. Dari pernyataan ini maka rangkaian kontrol timer seperti gambar diatas untuk sebuah Timer Off Delay sangatlah cocok dipasangkan dengan komponen push button tanpa adanya rangkaian tambahan self holding seperti halnya pada rangkaian kontrol Timer On Delay penjelasan sebelumnya.
Penggunaan saklar atau switch sebagai pengganti push button pada kondisi tertentu, untuk rangkaian kontrol Timer Off Delay sangatlah tidak cocok karena sifat dari switch bukan pemberi tegangan sesaat. Kalaupun itu dilakukan tentulah ada prosedur mengaktifkan dan meng off kan switch yang tidak efisien demi mengaktifkan hitungan Timer Off Delay tersebut. Tetapi pada perancangan kondisi khusus ada kalanya switch lebih dipilih daripada push button, tetapi kita harus memahami terlebih dahulu Timer Off Delay yang dirancang difungsikan untuk apa.
Demikianlah artikel singhkat tentang perbedaan prinsip kerja Timer On Delay dan Timer Off Delay, semoga menjadi ilmu tambahan yang bisa meluruskan kekeliruan pemahaman sebelumnya atau bisa memantapkan pemahaman anda. Saran, koreksi ataupun masukan silahkan untuk meninggalkan jejak dikolom komentar.
Wassalam.
Kesalahan persepsi yang banyak terjadi adalah mendefinisikan prinsip kerja dari TDR On delay dan TDR Off delay. TDR On Delay banyak yang mengartikan sebagai kontak timer yang berfungsi On dengan hitungan waktu yang disetting (proses ON kontak menggunakan Delay waktu), sedangkan TDR Off Delay banyak yang mengartikan sebagai kontak timer yang berfungsi Off dengan hitungan waktu yang disetting (proses OFF kontak menggunakan Delay waktu). Hal ini adalah sebuah kekeliruan yang harus segera diluruskan.
Pada artikel ini saya akan mencoba memaparkan prinsip kerja dari TDR On Delay dan Off delay beserta perbandingan rangkaian yang dibuat sehingga jelas perbedaan antara TDR On Delay dan Off Delay dan bisa dipahami untuk aplikasi rangkaian kontrol lebih lanjut. Istilah TDR selanjutnya saya singkat penyebutannya dengan istilah "timer"
Timer On Delay
Timer On Delay adalah relay yang operasi kontaknya dikendalikan oleh setting waktu dan setting waktu tersebut akan mulai menghitung selama coil relay mendapatkan tegangan terus menerus.Timer On Delay |
simbol wiring On Delay |
Pada diagram diatas, timer disetting 5 detik atau 5s dan kontak on delay yang saya pakai adalah kontak NO (normally open) dimana dalam keadaan timer on delay tidak operasi, kontak dari on delay tersebut bersipat open / terbuka. Arsiran pada baris "timer" pada timing diagram diartikan timer tersebut mulai aktif melakukan hitungan sesuai setingnya.
Action yang dilakukan pada diagram kontrol gambar (a) akan saya terjemahkan pada timing diagram gambar (b).
Kondisi pertama adalah push button (pb) ditekan selama 1s atau 1 detik, maka Timer On Delay langsung energize dan menghitung waktu dari 5s menuju 0s. Karena energize timer hanya berlangsung 1s maka hitungan Timer On Delay yang terjadi hanya 1s saja sehingga pada kondisi ini lampu masih belum operasi karena kontak Timer masih open belum berubah kondisi.
Kondisi kedua adalah push button ditekan selama 8s atau 8 detik, maka Timer On Delay langsung energize dan mulai menghitung waktu sesuai setingannya yaitu dari 5s menuju 0s. Saat 0s tercapai maka kontak dari Timer tersebut akan berubah kondisi menjadi close dan menyalakan lampu. Lampu akan mati kembali setelah 3s saat push button release / open / dilepas karena kontak dari Timer On Delay kembali open sehingga aliran arus menuju lampu terputus.
Kesimpulannya bahwa Timer On Delay akan bekerja dan menghitung waktu sesuai setingannya selama Timer tersebut energize. Dari pernyataan ini maka rangkaian kontrol timer seperti gambar diatas untuk sebuah Timer On Delay tidaklah cocok. Rangkaian dari Timer On Delay yang benar ketika dipasangkan dengan komponen push button adalah seperti rangkaian pada instalasi dasar kontaktor yaitu rangkaian self holding, baca artikelnya pada blog ini di "SELF HOLDING, instalasi dasar kontaktor", sehingga tak heran dalam realisasi rangkaian kontrolnya anda akan banyak menemukan instalasi Timer On Delay ini diparalel langsung dengan kontaktor, atau untuk Timer On Delay jenis pneumatic, Timer tersebut akan langsung ditempel pada body atas kontaktor.
Jika rangkaian self holding pada sebuah Timer On Delay tersebut tidak mungkin dilakukan, maka komponen yang cocok menggantikan push button adalah saklar / switch, sehingga sekali action pada saklar switch timer akan energize terus menerus dan melaksanakan perannya. Untuk meng Off kan fungsi timer anda tinggal menekan saklar / switch sekali lagi yaitu ke posisi Off.
Timer Off Delay
Timer Off Delay adalah relay yang operasi kontaknya dikendalikan oleh setting waktu dan setting waktu tersebut akan mulai menghitung ketika coil relay mendapatkan tegangan Off setelah On atau tegangan sesaat saja dari On menjadi Off.Timer Off Delay |
simbol wiring Off Delay |
Berikut ini adalah gambar diagram kontrol dan timing diagram dari Timer Off Delay sehingga bisa ditarik kesimpulan bagaimana prinsip kerja timer tersebut dengan penjelasan dalam bentuk timing diagram.
Sama halnya seperti pada diagram On delay sebelumnya, pada diagram diatas, timer disetting 5 detik atau 5s dan kontak off delay yang saya pakai adalah kontak NO (normally open) dimana dalam keadaan timer off delay tidak operasi, kontak dari off delay tersebut bersipat open / terbuka. Arsiran pada baris "timer" pada timing diagram diartikan timer tersebut mulai aktif melakukan hitungan sesuai setingnya.
Action yang dilakukan pada diagram kontrol gambar (a) akan saya terjemahkan pada timing diagram gambar (b) sama seperti halnya penjelasan pada Timer On Delay sebelumnya.
Kondisi pertama adalah push button (pb) ditekan selama 1s atau 1 detik, maka Timer Off Delay langsung energize dan kontak Timer Off Delay tersebut langsung berubah kondisi dari NO menjadi close sehingga lampu pun menyala. Pada kondisi ini Timer Off Delay tidak memulai menghitung waktu dari 5s menuju 0s, hanya energize dan merubah kondisi kontaknya saja tetapi fungsi timer untuk menghitung waktu tidak aktif. Ketika push button dilepas setelah 1s maka hitungan Timer Off Delay tersebut mulai aktif atau bekerja meskipun Timer Off Delay tersebut tidak terenergize. Ketika hitungan Timer Off Delay tercapai dari 5s menuju 0s maka kontak Timer Off Delay yang sudah berubah kondisi sejak awal dari NO menjadi Close akan berubah kembali ke posisi normalnya yaitu kembali open atau membuka sehingga lampu pun mati. Akumulasi lampu menyala pada kondisi pertama ini adalah total 6s atau 6 detik.
Kondisi kedua adalah push button ditekan selama 2s atau 2 detik, maka kembali lagi ke prinsip kerja Timer Off Delay seperti pada kondisi pertama yaitu Timer Off Delay langsung energize dan kontak Timer Off Delay tersebut langsung berubah kondisi dari NO menjadi close sehingga lampu pun menyala. Pada kondisi ini Timer Off Delay tidak memulai menghitung waktu dari 5s menuju 0s, hanya energize dan merubah kondisi kontaknya saja tetapi fungsi timer untuk menghitung waktu tidak aktif. Ketika push button dilepas setelah 2s maka hitungan Timer Off Delay tersebut mulai aktif atau bekerja meskipun Timer Off Delay tersebut tidak terenergize. Ketika hitungan Timer Off Delay tercapai dari 5s menuju 0s maka kontak Timer Off Delay yang sudah berubah kondisi sejak awal dari NO menjadi Close akan berubah kembali ke posisi normalnya yaitu kembali open atau membuka sehingga lampu pun mati. Akumulasi lampu menyala pada kondisi kedua ini adalah total 7s atau 7 detik, selisih 1 detik dari kondisi pertama disebabkan meneklan push button lebih lama 1 detik dari kondisi pertama.
Kesimpulannya bahwa Timer Off Delay akan bekerja dan menghitung waktu sesuai setingannya ketikaTimer tersebut mendapatkan impuls tegangan atau mengalami perubahan kondisi dari energize menjadi tidak energize. Selain itu pada Timer Off Delay berubahnya kontak Timer terjadi saat Timer Off Delay terenergize meskipun hitungan waktu pada Timer belum aktif. Dari pernyataan ini maka rangkaian kontrol timer seperti gambar diatas untuk sebuah Timer Off Delay sangatlah cocok dipasangkan dengan komponen push button tanpa adanya rangkaian tambahan self holding seperti halnya pada rangkaian kontrol Timer On Delay penjelasan sebelumnya.
Penggunaan saklar atau switch sebagai pengganti push button pada kondisi tertentu, untuk rangkaian kontrol Timer Off Delay sangatlah tidak cocok karena sifat dari switch bukan pemberi tegangan sesaat. Kalaupun itu dilakukan tentulah ada prosedur mengaktifkan dan meng off kan switch yang tidak efisien demi mengaktifkan hitungan Timer Off Delay tersebut. Tetapi pada perancangan kondisi khusus ada kalanya switch lebih dipilih daripada push button, tetapi kita harus memahami terlebih dahulu Timer Off Delay yang dirancang difungsikan untuk apa.
Demikianlah artikel singhkat tentang perbedaan prinsip kerja Timer On Delay dan Timer Off Delay, semoga menjadi ilmu tambahan yang bisa meluruskan kekeliruan pemahaman sebelumnya atau bisa memantapkan pemahaman anda. Saran, koreksi ataupun masukan silahkan untuk meninggalkan jejak dikolom komentar.
Wassalam.
2 komentar untuk "Memahami Perbedaan Prinsip Kerja Timer On Delay dan Off Delay"
Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!