Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PLC Simulator Android Untuk Analisa Rangkaian Kontrol

Smart phone android saat ini bukan perangkat yang spesial lagi yang dimiliki orang-orang berstatus sosial high class, tetapi sudah merupakan perangkat yang mudah ditemui bahkan dimiliki oleh banyak orang dari dewasa hingga anak kecil sekalipun. Saya tidak akan membahas bagaimana aspek negatif penggunaan smart phone ini, justru sebaliknya saya akan membahas bagaimana smart phone ini bisa membantu kerja atau belajar kita khusus untuk masalah kelistrikan yaitu trntang aplikasi PLC simulator android untuk analisa rangkaian kontrol.

Aplikasi yang akan saya ulas dan gunakan ini bisa anda install di google play store secara gratis. Aplikasi tersebut adalah "macro PLC" dengan developer M&B Sistemas. Saya memilih aplikasi ini karena sangat ringan, sederhana, dan mudah digunakan atau istilah lainnya disebut "user friendly".

Berikut adalah penampakan dari aplikasi android  macro PLC yang bisa anda download dan install dengan mudah di google play store.

Macro PLC simulator
Macro PLC simulator
Jika anda sudah menginstal aplikasi tersebut, anda bisa memulai membuat ladder diagram kontrol yang akan anda analisa apakah bisa bekerja sesuai keinginan anda, atau masih ada trouble shooting karena kesalahan rangkaian.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut alangkah baiknya anda memahami dulu bagaimana mengkonversi diagram kontrol konvensional ke diagram ladder PLC. Ini hal yang cukup mudah, sebagai referensi anda bisa membaca artikel saya yang lain : "4 langkah mudah merubah diagram kontrol konvensional ke diagram ladder PLC"

Pastikan anda paham dengan artikel tersebut sehingga anda tidak akan kesulitan lagi menggunakan dan menganalisa rangkaian kontrol menggunakan aplikasi android macro PLC ini.

Baiklah, saya lanjutkan pembahasan kita yaitu memulai menjalankan aplikasi macro PLC dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Bukalah aplikasi Macro PLC maka anda akan disediakan sebuah work sheet seperti pada gambar dibawah ini.

Work sheet macro PLC
Work sheet macro PLC
Keterangan :

no.1 = Perangkat Input

Perangkat input yang disediakan pada aplikasi ini  berjumlah 8 buah dan semuanya dalam bentuk toogle switch atau saklar / bukan push button. Ini tentu saja bukan masalah serius, kita bisa memperlakukan toogle switch tersebut sebagai push button dengan mengendalikan action pada toogle switch dengan cara 2 kali aksi.

Pada prakteknya perangkat input ini selain untuk push button juga bisa dengan komponen yang lain seperti sensor, limit switch dan sebagainya.Untuk sekedar simulator, toogle switch sudah bisa mewakili semua perangkat input yang dibutuhkan.

no.2 = Output

Output disini adalah bisa berupa sebuah coil kontaktor, counter, dan On delay ataupun Off delay tergantung aplikasi kontrol apa yang akan anda rancang. Output ini memiliki auxiliary kontak yang kondisinya akan dikendalikan berdasarkan kondisi output tersebut.

no.3 = Ladder Row

Ladder Row ini merupakan baris area kerja dimana kita meletakan ladder diagram dari kontrol yang akan kita buat. Penggunaannya sangatlah mudah ewat interaksi pop up menu yang akan muncul ketika menekan atau klik persegi kecil dalam baris ladder tersebut.

no.4 = Perangkat output

Perangkat output ini merupakan indikator operasi tidaknya sebuah output. Perangkat output yang disediakan pada aplikasi ini  berjumlah 8 buah dan semuanya dalam bentuk lampu pijar. Hal ini bukan berarti setiap output yang akan dikendalikan oleh PLC harus lampu pijar, tetapi lampu pijar ini sebagai indikator simulasi apakah output dalam keadaan bekerja mendapat tegangan atau tidak. Jika output menyatakan bekerja maka akan ditandai oleh lampu pijar yang menyala, jika sebaliknya maka lampu pijat tersebut tidak menyala.

Pada prakteknya lampu pijar ini bisa berupa coil kontator, coil relay, lampu indikator, dan sebagainya.

Memahami komponen dan fitur ladder diagram rangkaian kontrol


Komponen ladder Macro PLC
Komponen ladder Macro PLC

Pop up tampilan diatas bisa anda dapatkan ketika anda menekan atau klik kotak putih  pada area kerja display simulator.

Pada bahasan ini saya akan menjelaskan komponen dan fitur pada ladder diagram PLC yang bisa dilakukan pada simulator PLC ini yaitu:

1. Kontak NO / Normally Open [ ] dan NC / Normally Close [/]


Komponen ini berfungsi untuk menentukan jenis kontak yang dibutuhkan baik sebagai input ataupun sebagai auxiliary kontak.

Kontak NO merupakan kontak yang  pada kondisi normal atau tidak ada aksi, kontak ini akan bersifat open atau terbuka. Sedangkan kontak NC adalah sebaliknya, pada kondisi normal atau tidak ada aksi, kontak ini bersifat close atau tertutup.


Kontak NO dan NC ini bisa diidentifikasi menjadi beberapa fungsi atau peruntukan sebagai berikut :

a. Kontak Input

Identifikasi sebagai kontak input bisa dilakukan dengan meng klik pada area kerja pop up menu : [ ] atau [/] kemudian  I  kemudian  alamat kontak (0.0 s/d 0.7). Langkah ini juga bisa diikuti untuk identifikasi fungsi kontak yang lain. Identifikasi pada poin ini adalah berupa indikator toogle switch sebagai alat untuk simulasi eksekusi  perangkat input  rangkaian kontrol 

b. Kontak auxiliary coil


Kontak auxiliary coil yang saya bahas pada artikel ini adalah berupa :

b.1.  Kontak Timer


Terdapat dua macam kontak timer yaitu TON dan TOF, berikut ini adalah penjelasannya :

TON (Timer On Delay), ketika coil timer mendapatkan tegangan maka kontak aux dari TON ini akan menghitung untuk merubah kondisi kontaknya sesuai dari setingan waktu timer. Hitungan akan terus berjalan normal sesuai setingan timer selama kontak coil TON mendapatkan tegangan.

TOF (Timer Off Delay), ketika coil timer mendapatkan tegangan maka aux dari TOF ini akan langsung berubah kondisi dan akan langsung menghitung waktu sesuai setingan timer menuju kondisi awalnya jika coil timer TOF berubah kondisi dari ON ke OFF atau bisa dibilang coil TOF cukup diberi tegangan sesaat saja maka aux TOF akan berubah kkondisi dan akankembali ke posisi awalnya setelah waktu yang disetting di timer TOF tersebut terpenuhi.

b.2. Kontak counter


Terdapat 4 parameter pengkondisian auxiliary kontak timer ketika output komponen counter bekerja, yaitu:

b.2.1. LE (Less Equal) <=
LE atau Less Equal dalam bahasa indonesia adalah "kurang dari sama dengan". Sebagai contoh jika kita isi angka pada aux counter ini adalah angka 3 maka ketika output komponen counter bekerja menghitung setiap aksi yang terjadi padanya, kontak aux LE akan berubah kondisi ketika hitungan counter pada angka 1, 2 dan 3. Hitungan diatas angka 3 akan membuat kontak aux LE tidak bekerja atau  kembali pada kondisi awal.

b.2.2. NE (not equal) < >
NE atau Not Equal dalam bahasa indonesia adalah "tidak sama dengan". Sebagai contoh jika kita isi angka pada aux counter ini adalah angka 3 maka ketika output komponen counter bekerja menghitung setiap aksi yang terjadi padanya, kontak aux NE akan berubah kondisi selama hitungan counter bukan di angka 3. Hanya hitungan pas diangka 3 saja yang  akan membuat kontak aux NE tidak bekerja atau kembali pada kondisi awal.

b.2.3. EQ (equal) = =
EQ atau Equal dalam bahasa indonesia adalah "sama dengan". Fungsi kontak aux ini adalah kebalikan dari NE (Not Equal). Sebagai contoh jika kita isi angka pada aux counter ini adalah angka 3 maka ketika output komponen counter bekerja menghitung setiap aksi yang terjadi padanya, kontak aux EQ akan berubah kondisi ketika hitungan counter hanya pada angka 3 saja. Hitungan diatas atau dibawah angka 3 akan membuat kontak aux EQ tidak bekerja atau kembali pada kondisi awal.

b.2.4. GE (Gain equal) >=
GE atau Gain Equal dalam bahasa indonesia adalah "lebih dari sama dengan". Fungsi kontak aux ini adalah kebalikan dari LE (Lesst Equal). Sebagai contoh jika kita isi angka pada aux counter ini adalah angka 3 maka ketika output komponen counter bekerja menghitung setiap aksi yang terjadi padanya, kontak aux GE akan berubah kondisi ketika hitungan counter pada angka 3 dan diatas angka 3. Hitungan dibawah angka 3 akan membuat kontak aux LE tidak bekerja atau  seperti pada kondisi awal.


2. Wire ---------

Fitur ini berfungsi untuk menghubungkan instalasi pada work sheet untuk komponen input menuju output sesuai dengan yang kita inginkan. Tanpa fungsi wire, simulasi PLC tidak akan berjalan semestinya karena ladder tidak akan sempurna atau terputus antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Cara menggunakan fitur ini adalah dengan cara meng klik kotak putih kecil pada work sheet kemudian muncul pop up menu dan pilihlah "wire ---" kemudian accept, maka garis hubung horizontal akan  terbentuk menyambungkan tiap komponen sesuai yang diinginkan.

3. Branch //

Fitur ini berfungsi untuk membuat percabangan dalam sebuah garis ladder diagram pada work sheet.
Hal ini sangat dibutuhkan dan bisa menghemat pemakaian output yang tidak diperlukan.

Cara menggunakan fitur ini adalah dengan cara meng klik kotak putih kecil pada work sheet kemudian muncul pop up menu dan pilihlah "branch //" kemudian accept, maka garis cabang akan terbentuk vertikal menuju ke bawah atau ke baris ladder berikutnya.

4. None --x--

Fitur ini berfungsi untuk menghapus suatu komponen pada ladder di work sheet. Fitur ini tentu saja sangat penting dan dibutuhkan dalam koreksi dan editing sebuah ladder diagram.

Cara menggunakan fitur ini adalah dengan cara meng klik komponen ladder pada work sheet yang ingin di hapus atau dikoreksi atau diedit, kemudian muncul pop up menu dan pilihlah "none --x--" kemudian accept, maka komponen pada ladder diagram yang tersorot akan terhapus dan siap digantikan komponen lain sesuai keinginan.

Contoh simulasi PLC untuk rangkaian kontrol self holding


Berikut ini saya akan contohkan rangkaian kontrol yang paling sederhana sebagai awal pembelajaran kita yaitu rangkaian kontrol self holding.

Rangkaian ini adalah rangkaian dasar dan akan sering ditemukan pada instalasi kontrol sebuah motor listrik dengan direct starter.

Untuk memahami terlebih dahulu tentang rangkaian kontrol self holding alangkah baiknya membaca artikel saya sebelumnya yaitu tentang : "SELF HOLDING, instalasi dasar kontaktor"

Self Holding simulator PLC
Self Holding simulator PLC
Buatlah ladder diagram pada work sheet anda seperti gambar diatas.

Gambar diatas adalah gambar rangkaian kontrol dalam bentuk ladder diagram untuk aplikasi self holding sebagai aplikasi dasar yang akan sering ditemui dalam sebuah rangkaian kontrol listrik.

ENT00 adalah sebuah input dengan alamat I 0.0 yang pada rangkaian sebenarnya akan dihubungkan dengan sebuah push button NO. ENT00 pada rangkaian ini sering disebut dengan push button start.

ENT01 adalah sebuah input dengan alamat I 0.1 yang pada rangkaian sebenarnya akan dihubungkan dengan sebuah push button NO. Jika alamat input ENT01 diatas dihubungkan dengan push button NC maka ENT01 pada ladder diatas harus dalam bentuk NO. Silahkan sesuaikan dengan peragkat yang ada tanpa merubah fungsi dari rangkaian self holding itu sendiri.

OUT SAL00 adalah sebuah output dengan alamat Q0.0 yang pada rangkaian sebenarnya akan dihubungkan dengan sebuah coil kontaktor atau relay. Coil kontaktor tersebut biasanya kontak utamanya dihubungkan langsung dengan sebuah beban listrik misalnya motor listrik 3 phasa.

SAL00 adalah sebuah auxiliary kontak dengan alamat Q0.0 sesuai dengan alamat output yang mengendalikannya. kondisi kontak SAL00 ini ditentukan oleh kondisi OUT SAL00. Kontak inilah yang berperan penting sebagai kontak self holding.

Simulasi Start

Berikut adalah simulasi start yang bisa dilakukan pada simulator macro PLC yang sedang kita bahas ini.

Simulasi start self holding
Simulasi start self holding


Preview 1 menunjukan rangkaian self holding sebenarnya tanpa ada aksi sama sekali.

Preview 2 dilakukan dengan mengoperasikan push button start ENT00 dengan cara meng klik toogle switch I 0.0 menjadi On, maka OUT SAL0.0 akan mendapat tegangan dan bekerja, kontak SAL0.0 pun akan berubah kondisi dari open menjadi close. Pada kodisi ini lampu indikator output Q0.0 akan menyala sebagai tanda operasinya output yang kita kendalikan.

Preview 3 dilakukan dengan aksi meng Off kan kembali toogle switch I 0.0 sebagai representasi dari sebuah kinerja pushbutton. Pada langkah ini OUT SAL0.0 akan tetap beroperasi dengan perantara auxiliary kontak SAL0.0 yang sudah beroperasi sebelumnya sehingga lampu indikator Q0.0 tetap menyala meskipun toogle switch I0.0 sudah di Off. Hal inilah yang dinamakan Self holding yang perannya diwakili oleh aux kontak SAL0.0 tersebut.

Simulasi Stop

Berikut adalah simulasi stop yang bisa dilakukan pada simulator macro PLC untuk rangkaian self holding yang sudah posisi start seperti pada gambar sebelumnya.

Simulasi stop self holding
Simulasi stop self holding

Preview 1 menunjukan kondisi terakhir saat rangkaian tersebut dioperasikan (simulasi start).

Preview 2 dilakukan dengan mengoperasikan push button stop ENT01 dengan cara meng klik toogle switch I 0.1 menjadi On, maka OUT SAL0.0 akan terputus rangkaiannya dan berhenti bekerja. Kontak SAL0.0 pun akan berubah kondisi dari close menjadi open. Pada kodisi ini lampu indikator output Q0.0 yang sebelumnya menyala akan mati kembali  sebagai tanda berhenti operasinya output yang kita kendalikan.

Preview 3 dilakukan dengan aksi meng Off kan kembali toogle switch I 0.1 sebagai representasi dari sebuah kinerja pushbutton. Pada langkah ini OUT SAL0.0 tetap tidak akan beroperasi karenanya rangkaiannya sudah terputus dengan berubah kondisinya kontak aux SAL0.0 sebagai kontak self holding menjadi open kembali.

Untuk contoh simulasi fitur yang lain seperti counter, timer dan rangkaian kontrol yang lebih aplikatif belum bisa saya sampaikan di artikel ini, mudah-mudahan diberikan kesempatan pada artikel berikutnya untuk dibahas lebih lanjut.

Demikian artikel tentang PLC simulator android untuk analisa rangkaian kontrol, semoga menjadi pengetahuan tambahan yang bermanfaat bagi anda, saran, pertanyaan dan masukan silahkan meninggalkan jejak di kolom komentar.

Wassalam.

2 komentar untuk "PLC Simulator Android Untuk Analisa Rangkaian Kontrol"

  1. klo yang simbol m itu buat apa ya bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. M untuk output memory atau bisa disebut output virtual, output software / tidak memerlukan hardware output.

      Hapus

Silahkan berkomentar yang sesuai dengan topik, Mohon Maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbau P*RN*GRAFI, OB*T, H*CK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan ditampilkan!